Tidak semua menunda itu negatif. Tetapi suka menunda-nunda kebaikan, termasuk hal yang sudah seharusnya sesuai jadwal adalah hal yang tidak baik. Itulah mengapa kita perlu kembali menyegarkan pemahaman bahwa menunda-nunda itu buruk.
Lihat saja pelajar yang suka menunda-nunda mandi, sudah pasti ia akan terlambat masuk kelas.
Baca Juga: Perbaiki Pikiran untuk Hidup Penuh Energi
Seorang dewasa pun kalau suka menunda-nunda pekerjaan, cepat atau lambat ia akan bertemu masalah. Ya, masalah yang sebenarnya karena ulah suka menunda-nunda itu.
Bahkan lebih jauh, kalau orang suka menunda, terlambat dan tidak disiplin, lama-lama ia akan kehilangan reputasi.
Menunda Pemilu
Lantas bagaimana kalau menunda Pemilu?
Menko Polhukam Mahfud MD mendorong KPU melawan putusan PNJakarta Pusat yang memerintahkan penundaan Pemilu 2024.
Pria asal Madura itu mengatakan bahwa semua ahli hukum tahu bahwa putusan PN Jakpus itu, salah besar. (Lihat detikcom).
Jadi, menunda sesuatu yang baik dan apalagi telah terjadwal bukan saja buruk, tetapi sangat berdampak buruk.
Pelajaran yang bisa kita ambil, jauhi kebiasaan menunda-nunda, terutama dalam ibadah, kebaikan dan kebenaran.
Apa Manfaat Menunda?
Lebih jauh kalau kita mau bertanya sebagai penggalian pemikiran lebih dalam, kira-kira apa manfaat dari menunda, apalagi sekelas Pemilu?
Allah telah mendesain bahwa akal manusia hanya bisa memahami dan menjelaskan kebenaran.
Artinya, akan sulit orang memberikan alasan bagus apalagi ilmiah, bahwa menunda itu perlu.
Baca Lagi: Pemuda Islam Menguasai Data
Coba bantu temukan jawaban, kalau Pemilu ditunda keuntungan bagi rakyat adalah A, B, dan C.
Dengan demikian, mari kita kembali pada kebaikan diri, bangsa dan negara. Bahwa jangan ada penundaan dalam segala bentuk kebaikan. Termasuk soal jadwal Pemilu.*