Laznas BMH hari ini (16/2/23) menggelar public expose dengan membawa tema “Ramadhan 1444 H, Bukti Nyata Kebaikan.”
Mengapa tema (Bukti Nyata Kebaikan) ini penting, setidaknya karena dua alasan utama.
Pertama, Laznas BMH sebagai mitra kebaikan umat, baik bagi muzakki maupun mustahik telah memberikan kinerja terbaiknya untuk kebaikan umat.
Mulai dari program santunan anak yatim, beasiswa anak dari keluarga dhuafa, hingga pemberdayaan ekonomi kaum bawah.
Dan, masih banyak lagi, terbaru adalah peningkatan mutu dai pedalaman melalui “Workshop Dai Tangguh Membangun Negeri Memberi Makna untuk Indonesia” yang berlangsung di Depok, 13-15 Maret 2023.
Kedua, tantangan pada 2023 juga tidak bisa kita sebut ringan. Isu resesi dunia telah membuat ketidakpastian terjadi, tambah dengan beberapa isu ekonomi global yang kian tidak menentu.
Baca Juga: Perlunya Memahami Zakat Harta
Menghadapi itu semua, kita tidak cukup mengandalkan pemerintah. Apalagi memburukkan pemerintah semata. Kita bisa ikut berbuat mengatasi situasi buruk dengan apa yang bisa kita berikan.
Luar biasanya Islam ada perintah zakat, infak dan sedekah.
Jadi, idealnya kita memang harus terus bergandengan tangan, menjadikan kebaikan terus hadir memberi bukti perubahan dan perbaikan bagi umat, bangsa dan negara.
Kedermawanan
Tema ini bukan sebuah pengakuan diri, apalagi sebatas institusi, tetapi karena pengakuan dunia dan tentu saja bukti nyata bangsa Indonesia.
Pada 2022, Indonesia menjadi negara paling dermawan di dunia menurut Charities Aid Foundation. Itu adalah capaian kelima beruntun yang Indonesia catatkan dalam lima tahun terakhir.
Artinya, tema “Bukti Nyata Kebaikan” sebenarnya lebih merupakan sebuah pengingat bahwa umat Islam dan bangsa Indonesia adalah entitas yang gemar pada kebaikan, spesifiknya kedermawanan.
Dalam tinjauan Alquran, orang yang mau memberi sebagian dari harta yang ia punya, terlebih dengan niat untuk taat kepada Allah, maka ia termasuk orang bertakwa (QS. Ali Imran: 134).
Sedangkan tidak lama lagi Ramadhan akan tiba. Bulan yang setiap sedekah akan mendapat balasan berlipat ganda.
Lebih dari itu, ini relevan dengan spirit puasa, membersihkan diri dari penyakit hati, yang sangat berbahaya, penyakit bakhil alias kikir.
Mari Suarakan
Kebaikan-kebaikan adalah fitrah manusia dan Allah kuatkan melalui perintah dalam Alquran dan tegaskan melalui keteladanan Nabi Muhammad SAW.
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mendamaikan di antara manusia. Dan siapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keridhoan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar.” (QS. An-Nisa: 114).
Baca Lagi: Berharta Bermanfaat
Dalam hidup ini tidak ada manusia mau merugi. Tetapi, pasti akan merugi orang yang tidak mengikuti petunjuk Ilahi.
Karena seperti seseorang ingin datang ke masjid, kalau ia tidak tahu rute dan jalan yang terbaik, ia pasti akan salah jalan. Seperti itu pun kehidupan umat manusia.
Oleh karena itu “Bukti Nyata Kebaikan” harus jadi semangat kita melangkah, mengisi dan meraih keberkahan kini dan nanti, di masa depan.
Indonesia bukan negeri dengan hanya satu sisi, riuh tentang korupsi. Tetapi juga punya sisi terang, yang gempita dengan kebaikan. Kita harus memilih, memulihkan Indonesia dengan kebaikan.*