Laznas BMH boleh jadi merupakan satu-satunya lembaga amil zakat yang di tengah isu miras justru hadir dengan program gizi.
Memperingati Hari Gizi Nasional pada 28 Februari 2021, BMH hadir dengan program gizi yang secara konkret dibutuhkan oleh sebagian besar calon pemimpin bangsa, yakni anak-anak usia pelajar, terutama yang menimba ilmu di pesantren.
Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin mengatakan bahwa dalam sebuah riset ditemukan 3 hingga 4 dari 10 remaja di Indonesia terancam penyakit anemia alias kurang darah.
Dan, ternyata kala mengetik kata “anemia remaja” di google, muncul beragam artikel yang membuktikan bahwa masalah anemia di kalangan remaja benar-benar nyata.
Kompas merilis ada 13 indikasi remaja terkena anemia. Di antara sebab ialah, kekurangan makanan yang mengandung zat besi, kurang asupan vitamin B12 atau folat, dan memiliki riwayat penyakit anemia bahwaan, seperti anemia sel sabit atau falasemia.
Ini berarti masalah gizi menjadi problem yang belum sepenuhnya teratasi.
Baca Juga: Masa Muda Harus Berprestasi
Jadi, langkah yang ditempuh oleh BMH ini tidak saja nyata tapi benar-benar relevan dengan kebutuhan anak bangsa, terutama kaum santri yang sebagian besar di wilayah pedalaman dan luar jawa, berasal dari kalangan keluarga dhuafa.
Walaupun kita tidak bisa menutup mata, sebagian anak-anak yang tinggal di kota-kota besar sekalipun juga tidak sedikit yang hidup dalam kesulitan ekonomi secara serius dan memprihatinkan.
Edukasi dan Berbagi
Sebagai Laznas dengan jaringan terluas di Tanah Air, BMH selalu hadir pada setiap program penting bangsa dengan dua pendekatan, yakni edukasi dan berbagi.
Edukasi, BMH secara nasional menggelar talkshow kesehatan dengan narasumber ahli gizi, termasuk Dekan FKM Universitas Binawan Jakarta. Program ini dapat diakses secara mudah melalui kanal BMH TV, sebuah channel yang dikelola BMH sebagai sarana silaturrahmi dan edukasi.
Selain edukasi, BMH juga secara nasional melakukan beragam program berbagi dengan para santri di seluruh Tanah Air. Ada yang memberikan paket makanan dan minuman bergizi, hingga layanan cek kesehatan. Tentu bagi sebagian santri, hal itu menjadi pengalaman pertama dan amat berharga sepanjang hidup mereka.
Kuatkan Sinergi
Laznas BMH termasuk lembaga yang selalu hadir dan terdepan di dalam membantu problematika keumatan dan kebangsaan, terlebih kala musibah berupa bencana alam terjadi.
Menurut Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin, hal itu mampu dilakukan oleh BMH karena jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia di samping juga mitra strategis yang secara khusus juga siaga dalam setiap kali bangsa memanggil.
“BMH ada di seluruh Indonesia, punya mitra strategis SAR Hidayatullah juga ada Pemuda Hidayatullah. Selain juga dukungan donatur yang begitu luas, dimana setiap ada panggilan kemanusiaan, mereka berlomba-lomba peduli, donasi, dan berbagi bersama BMH,” ungkapnya.
Baca Juga: Pandemi Virus Pandemi Moral
Oleh karena itu, tidak heran jika pada 2021, BMH mengangkat tema Kebaikan Tanpa Batas. Sebuah komitmen untuk menyampaikan amanah dari siapapun, kapanpun dan dimanapun dengan secepat-cepatnya dan kepada sasaran yang tepat.
Kebaikan Tanpa Batas juga memberikan pesan jelas kepada semua pihak, bahwa sebagai bagian dari elemen umat dan bangsa, BMH siap bersinergi dengan pihak manapun yang konsen, peduli dan berkeinginan kuat sama-sama mengatasi problem yang melanda umat dan rakyat di negeri ini.*
Mas Imam Nawawi_Ketua Umum Pemuda Hidayatullah