Selepas sharing tentang menulis berita dengan teman-teman BMH Semarang, saya melanjutkan perjalanan ke Demak. Malam lepas Isya’ bertemu aktivis Taman Baca Masyarakat (TBM), bincang literasi.
Ketua Forum TBM Demak, Bang Nasir sangat antusias menggerakkan teman-temannya. Pertemuan yang karena kesamaan hobi itu bisa berlangsung dengan koordinasi yang cepat dan kilat.
Soal literasi seperti kita ketahui bersama adalah perkara utama. Namun demikian tetap saja masih banyak anak muda yang perlu kita kuatkan kesadarannya untuk peduli dengan literasi.
Mengapa?
Pertanyaan sederhana, mengapa literasi penting bagi kita, anak muda?
Begitu banyak jawaban yang bisa kita peroleh. Walakin secara mendasar kita bisa ambil tiga manfaat.
Pertama, literasi merupakan pondasi penting bagi perkembangan intelektual, emosional, dan sosial anak muda.
Dalam kehidupan yang semakin kompleks, kemampuan literasi menjadi kunci untuk memahami dan merespons berbagai tantangan secara kritis.
Anak muda yang literat mampu menganalisis informasi dengan baik, membedakan fakta dari opini, serta mengambil keputusan berdasarkan pemahaman yang mendalam.
Sungguh, kemampuan berpikir kritis ini tidak hanya membantu mereka dalam studi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat menghadapi banjir informasi di era digital.
Kedua, literasi membuka akses yang luas ke berbagai pengetahuan. Melalui buku, artikel, dan sumber digital, anak muda dapat memperluas wawasan mereka di berbagai bidang.
Saat saya menulis setiap hari, saya merasa butuh sekali untuk membaca. Baik membaca buku, artikel, bahkan podcast orang-orang berwawasan tinggi di Youtube.
Baca Juga: Anak Muda Berdakwahlah
Ketiga, dan ini tak kalah penting, literasi mendorong peningkatan kreativitas.
Dengan kebiasaan membaca dan menulis, anak muda dapat mengeksplorasi ide-ide baru, menyalurkan imajinasi, dan menciptakan karya inovatif.
Pecah Telur
Oleh karena itu pesan utama yang saya sampaikan dalam kesempatan itu adalah mendorong teman-teman TBM Demak untuk mengeluarkan produk literasi.
Kita akan berhasil mengajak orang lain, kalau orang lain melihat bukti kita memang menikmati ajakan itu. Dalam hal literasi, kita harus menjadi orang yang paling senang menghasilkan karya-karya di bidang literasi.
Bang Nasir, selaku Ketua Forum TBM Demak, menyambut gagasan itu. Ia pun berharap teman-teman TBM Demak menjadi produktif dalam karya-karya literasi.
Selepas pertemuan pada pukul 22.00 WIB, saya merenung sejenak. Sungguh pertemuan-pertemuan seperti ini amatlah penting. Sepenting kita ingin melahirkan generasi emas 2045.
Jadi ayo bersama tumbuhkan gerakan literasi lebih kuat dimanapun kita berada. Karena literasi adalah kunci bagi anak muda untuk membuka pintu masa depan, menjelajahi dunia, dan mewujudkan mimpi, yang bisa kita mulai dari detik ini.*