Manusia memang makhluk mulia. Segala hal Allah berikan sebagai bukti kekuasaan-Nya agar manusia paham dan tunduk. Namun sayang, manusia kadang lupa bahwa Allah Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya.
Bagaimana kita berpaling dari Allah dan lupa akan kasih sayang-Nya, sedangkan diri kita, istri, anak dan keturunan yang kita miliki itu semua dari Allah.
Baca Juga: Kuatkan Sifat Kasih dan Sayang
“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 72).
Pasangan dan Keturunan
Pasangan hidup kita adalah dari Allah Ta’ala. Masihkah ada yang ingat, betapa jalan mendapatkan pasangan kadang begitu luar biasa, terasa begitu berliku, bahkan terjal, namun sangat ajaib.
Betapa banyak orang saling kenal bahkan berpacaran, tetapi tidak sampai ke tahap pernikahan.
Sebaliknya, betapa selalu mudah bertemu orang yang berkeluarga, kala menikah mereka tidak saling mengenal.
Dan, kini mereka hidup dalam ketenangan, ketentraman, mendapatkan rezeki yang baik-baik dari Allah Ta’ala. Sadar dan ingatlah itu karena anugerah dari Allah Yang Maha Lembut.
Ada pula orang menikah kemudian berpisah. Namun, dalam pernikahan berikutnya mereka hidup bahagia, pasangan beriman dan bertakwa, rezeki berupa kekayaan Allah hadirkan, anak keturunan sholeh dan sholehah.
Ingatlah itu bukti Allah Maha Lembut kepada hamba-Nya.
Betapa ada pasangan menikah, sekian lama, ada yang 10 tahun, 15 tahun. Namun belum mendapatkan keturunan. Lalu Allah berikan anak dengan kuasa-Nya.
Dari Aisyah -raḍiyallāhu ‘anha- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan menyukai kelembutan dalam segala hal.” (HR. Muslim).
Dari Aisyah juga, bahwasanya Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha lembut dan menyukai kelembutan, Dia memberi pada kelembutan apa yang tak diberikan pada kekasaran dan apa yang tidak diberikan pada selainnya.” (HR. Muslim).
Jangan Sembah Selain Allah
Ujung ayat itu penting kita perhatikan secara seksama.
“Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 72).
Sebenarnya selain Allah itu siapa yang kuat, yang Maha Kuasa dan Maha Lembut? Apakah mungkin ada?
Baca Lagi: Kasih Sayang Allah
Allah menyebutkan semua ini sebagai sebuah peringatan lembut bahwa jangan pernah lupa akan kasih sayang Allah kepada kita.
Dan, ingat pula, bahwa kebahagiaan itu jika diri kita dan pasangan, anak-anak dan keturunan sadar, bahwa rasa tenang, tenteram dan bahagia dalam hidup ini hanya datang dari Allah.
Begitu orang lupa kepada Allah, biasanya mereka akan lalai akan nikmat Allah. Mulai dari pasangan, bahkan anak dan keturunan, hingga akhirnya hancur berantakan keluarganya.
Dengan demikian, jangan percaya, menyembah dan beribadah kepada siapapun selain Allah. Hanya Allah Ta’ala yang hak sebagai Tuhan. Maka berimanlah hanya kepada-Nya.*
