Bagi saya, Selasa (18/2) menjadi hari yang berbeda. Sejak pagi hingga malam, langkah saya berpindah dari Kalibata, Matraman, Cipinang, hingga Kebayoran Baru benar-benar menghadirkan nuansa gres. Bukan hanya lokasi yang berubah, tetapi juga energi dari setiap pertemuan yang mengajarkan banyak hal. Menjadikan otak dan jiwa dalam kesegaran.
Pagi itu, saya bertemu teman-teman Rumah Zakat. Kami berbincang tentang cara membangun sinergi baru dalam ekosistem zakat. Diskusi ini membuka wawasan bahwa zakat bukan hanya tentang dana, tetapi juga tentang kepercayaan dan kolaborasi antar lembaga amil zakat.
Siang hari, saya menghadiri pertemuan POROZ. Meski masuk di sesi makan, obrolan kecil tetap terjalin. Sore harinya, panggilan dari senior Hidayatullah mengingatkan saya tentang pertemuan penting esok hari.
Teladan Langkah Kecil
Namun, yang paling berkesan terjadi di Kebayoran Baru, saat saya bertemu seorang tokoh berusia 68 tahun. Badannya tegap, pikirannya tajam, dan energinya luar biasa. Saya penasaran, apa rahasianya?
“Cepat tidur, cepat bangun,” jawabnya singkat.
Lebih dari itu, ada satu hal yang membuat saya terkesima: Ia mencatat setiap kalimat yang kami ucapkan. Tak hanya mendengar, tetapi benar-benar memperhatikan. Setelah semua berbicara, ia merespons dengan pertanyaan dan tantangan yang menuntut ketelitian.
Sikapnya mengingatkan saya pada buku “The Catalyst” yang saya baca pagi hingga sore. Buku itu menjelaskan mengapa banyak manusia sulit berubah. Perubahan butuh waktu, energi, dan keberanian. Sebagian besar orang lebih suka yang nyaman dan pasti.
Berani Berubah
Namun, dari rangkaian pertemuan hari ini, saya belajar satu hal: hidup adalah tentang keberanian untuk berubah. Bukan hanya perubahan besar, tetapi juga hal kecil—seperti cara berbicara, cara memperhatikan orang, bahkan cara meletakkan cangkir dengan benar.
Lelaki yang pernah menjadi Dubes di Yunani dan Thailand itu membuktikan bahwa perubahan bukan soal usia, tetapi soal kesadaran.
Maka, apakah kita mau berubah atau hanya terus merasa lelah? Jawabannya ada pada langkah kecil yang kita mulai hari ini.
Oh, ya, buku The Catalyst karya Jonah Berger itu juga mengutip ungkapan Jim Collins. “Baik adalah musuh dari hebat.”
Apa hal hebat, yaitu hal kecil, baik, dan berguna yang kita lakukan setiap hari. Pada akhirnya seperti lengan yang terus dilatih angkat beban, ototnya akan kuat dan kekar.*