Home Kajian Utama Bertemanlah dengan yang Punya Energi Kebaikan
Bertemanlah dengan yang Punya Energi Kebaikan

Bertemanlah dengan yang Punya Energi Kebaikan

by Imam Nawawi

Menjadi baik tidak bisa seorang diri. Kita butuh lingkungan, kondisi dan interaksi. Tepatnya kita butuh teman yang memiliki energi kebaikan. Seperti apa?

Kita bisa melihat pertemanan antara Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Ketika itu tiba masa umat Islam perang melawan kaum kafir dalam sebuah pertempuran yang sejarah mencatat sebagai Perang Tabuk.

Rasulullah SAW mendorong para sahabat memberikan sedekah. Umar bin Khattab sangat antusias untuk itu.

Ia datang kepada Nabi SAW dengan membawa separuh dari seluruh kekayaan yang ia miliki.

Dalam hati, Umar berbicara bahwa kali ini ia akan menjadi yang terbaik dalam amal sholeh. “Saya membawa separuh hartaku untuk Islam,” ungkap Umar dalam hati.

Baca Juga: Sahabat Penyemangat

Tapi, betapa kagetnya Umar ketika Rasulullah bertanya kepada Abu Bakar, berapa besar sedekah yang dibawa dan ternyata seluruh kekayaannya.

Rasulullah kemudian bertanya, “Lalu apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?”

Abu Bakar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya.”

Umar kaget, tetapi ia pun sadar, bahwa upayanya dalam kebaikan harus terus berusaha mengejar totalitas Abu Bakar. Sekalipun Umar sadar, Abu Bakar tak mungkin lagi ia kejar.

Pengaruh

Kisah Abu Bakar dan Umar menarik jadi teladan bagi kita saat ini. Keduanya berteman dalam rangka berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sekalipun Umar kalah dengan Abu Bakar, maka hal itu tidak masalah. Sebab kalahnya Umar adalah dalam kebaikan.

Umar justru semakin terpacu bagaimana terus melakukan kebaikan dengan sepenuh hati, layaknya Abu Bakar.

Keduanya adalah sahabat yang dalam kebaikan selalu ingin menjadi yang terdepan. Tidak mau ketinggalan, apalagi pura-pura tidak tahu.

Hal itu memberikan sebuah pelajaran bahwa teman memiliki pengaruh satu sama lain.

Teman dapat memberikan dukungan emosional positif atau sebaliknya. Bahkan teman bisa memberi warna perihal perilaku, kebiasaan, bahkan minat.

Jadi, bertemanlah dengan yang memiliki energi kebaikan.

Memilih

Orang sering mengatakan hidup adalah pilihan. Oleh karena itu memilih teman adalah keniscayaan.

Dalam hal ini maka kita harus benar-benar tahu bagaimana memilih teman baik. Persis seorang ibu yang belanja ke pasar memilih buah jeruk atau lainnya. Ia harus tahu mana buah yang baik, manis dan tidak busuk.

Apabila memilih teman pastikan kepribadiannya baik, seperti disiplin, setia, rendah hati dan tidak mudah iri apalagi menyakiti sesama.

Baca Lagi: Cinta dari Arifin Purwakananta

Lebih jauh kalau telah memiliki teman yang memiliki ilmu, visi dan cita-cita besar bersama, maka genggamlah tangannya sampai kapan pun juga.

Seorang teman baik dalam kehidupan itu lebih utama daripada 1000 teman yang biasa saja, apalagi yang tidak memberi keuntungan bagi diri untuk meningkat iman dan amal sholeh.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment