Shubuh belum begitu lama berlalu. Sembari menyimak murottal, saya membaca ayat ke 34 Surah An-Nur. Ternyata sifat orang bertakwa itu senang mengambil pelajaran.
“Sungguh, Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang memberi penjelasan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.”
Ibn Katsir menerangkan bahwa Alquran itu berisi ayat-ayat yang jelas, lengkap dengan contoh-contoh dari umat terdahulu.
Baca Juga: Alquran dan Nalar Sehat
Mulai dari kabar dari umat terdahulu kemudian adzab yang mereka alami ketika menyelisihi perintah Allah.
Hal itu menegaskan bahwa Alquran adalah petunjuk orang bertakwa agar tidak terjebak pada pengulangan sejarah bangsa terdahulu yang durhaka dan hina.
Oleh karena itu cermin orang bertakwa adalah Alquran itu sendiri. Orang yang bertakwa akan senantiasa mengambil pelajaran dalam setiap keadaan.
Kehancuran
Ali bin Abi Thalib sebagaimana dikutip Ibn Katsir mengatakan dengan tegas.
“Barang siapa meninggalkan Alquran karena takabbur, maka Allah akan menghancurkannya, barang siapa mencari petunjuk pada selain Alquran, maka Allah akan menyesatkannya.”
Jadi, sangat merugi orang yang beriman tidak tertarik mendalami makna dan arahan Alquran dalam kehidupan ini.
Alquran menyediakan jawaban dari segenap problematika kehidupan manusia, mulai dari soal hati sampai pergaulan.
Untuk itu orang bertakwa akan senang membaca Alquran, karena ingin mendapatkan pelajaran. Yang dengan pelajaran itu ia memperoleh petunjuk jalan kebenaran dan kebahagiaan.
Interaksi
Berdasarkan ulasan di atas, jelas langkah yang harus kita ambil. Yakni memperkuat interaksi dengan Alquran.
Langkah itu penting untuk memperoleh petunjuk dan peajaran dari Alquran.
Oleh karena itu bagian dari perintah Allah ialah kita senantiasa merenungkan ayat-ayat Alquran.
Setidak-tidaknya kita mengerti terjemahan dari Aquran, kemudian membaca penjelasan ulama tafsir. Atau cara termudah, mendengarkan kajian tafsir para ulama melalui Youtube, seperti Ustadz Adi Hidayat dan Gus Baha.
Baca Lagi: Bentangan Pelajaran dari Alquran
Jika tidak maka kerugian benar-benar akan terjadi pada kehidupan kita dunia dan akhirat.
Abu Syamah mengatakan bahwa ada dua kondisi Alquran kelak pada hari Kiamat.
Pertama, Alquran menjadi penolong bagi orang yang mengamalkannya.
Kedua, Alquran menjadi keluhan bagi orang yang melupakannya. Meninggalkannya, mengabaikannya, dan tidak mengamalkannya.
Semoga Allah kuatkan hati ini mencintai ayat-ayat Alquran untuk mendapat ilmu, pelajaran dan kebaikan kemudian mengamalkan dan mendakwahkan, seberapa pun kemampuan itu Allah berikan.*