Home Kajian Utama Bersyukur dalam Musibah, Rasional?
Bersyukur dalam musibah, rasional?

Bersyukur dalam Musibah, Rasional?

by Mas Imam

Wabah ini bisa dikatakan telah menjadi musibah bagi kaum Muslimin. Bersebab wabah aktivitas dibatasi bahkan ibadah pun demikian. Tetapi benarkah dalam musibah tak ada yang pantas disyukuri?

Baca Juga: Pandemi Virus Pandemi Moral

Jika mengingat data kematian dan bahkan kedekatan orang-orang yang meregang nyawa, tentu bersyukur dalam musibah adalah berat.

Namun, bagaimanapun ajaran sempurna ini memiliki album perihal manusia-manusia yang memandang apapun dengan iman dan ilmu, termasuk di dalamnya soal musibah.

Teladan Salaf

Dari Asy-Sya’bi bahwa Syuraih berkata, “Sesungguhnya ketika aku tertimpa musibah, maka aku bersyukur kepada Allah sebanyak empat kali.

Pertama, aku bersyukur karena musibah yang lebih besar tidak menimpaku.

Kedua, aku bersyukur karena Allah masih memberiku kesabaran dalam menghadapinya.

Ketiga, aku bersyukur karena Dia masih memberiku taufik untuk mengucapkan istirja’ yang bisa kuharapkan pahalanya.

Keempat, aku bersyukur karena musibah itu bukan pada agamaku.”

Kisah itu saya temukan dalam buku berjudul Kisah Teladan Orang-Orang Sholeh karya Abdul Aziz Nashir Al-Jalil dan Baha’uddin Fatih Aqil.

Gali Lagi

Jika kita gali, musibah berupa wabah memang berat bahkan sangat berat. Namun, bagaimanapun iman kita masih terjaga, agama kita masih hadir dalam hati. Bahkan kita terus berharap bahwa Allah berikan pertolongan kepada kita.

Lebih jauh, umat Islam tidak berhenti berbuat kebaikan. Mulai yang langsung membantu sesama yang kesulitan hingga infak dan sedekah yang digencarkan.

Bahkan di bulan Dzulhijjah ini masih ada bahkan mungkin banyak umat Islam yang menjalankan ibadah qurban. Jadi, dalam musibah wabah ini, gelombang iman dan amal sholeh di negeri kita masihlah kuat. Di sini kita harus tetap bersyukur.

Kita memang tidak tahu apa keuntungan yang Allah berikan kepada kita yang hidup di masa wabah ini. Tetapi yakinlah bahwa tidaklah Allah memberikan satu ujian melainkan Allah sediakan ampunan bahkan kemuliaan langsung di sisi-Nya.

Baca Juga: Pemuda Islam Menguasai Data

Jadi, mari tetap bersyukur di tengah wabah yang tak tahu kapan akan berakhir ini. Semoga doa-doa kita semua, Allah terima dan dengan ketetapan-Nya kita dapat lulus menghadapi musibah ini dengan kekuatan iman dan amal sholeh.

Dan, kesadaran ini sangatlah rasional bagi insan yang dalam hidup ini tak sekedar memandang dengan mata kepala, tetapi juga dengan mata hati yang dipenuhi cahaya iman.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment