Home Kisah Bersama Abah Zain Melihat Reruntuhan
Bersama Abah Zain Melihat Reruntuhan

Bersama Abah Zain Melihat Reruntuhan

by Imam Nawawi

Bersama Abah Zain melihat reruntuhan puing-puing bangunan yang terdampak gempa Cianjur merupakan aktivitas saya pagi ini (31/12/22).

Pertama-tama kami berjalan menuju ke kediaman Haji Jajang (72). Setelah masuk kami mendapati kisah bagaimana Haji Jajang merasa sangat senang.

Beliau bahkan menetaskan air mata kebahagiaan. Hal itu adalah karena apa yang menjadi kesedihannya begitu gempa telah terjadi mendapatkan jawaban.

Baca Juga: Hidupkan Semangat Juang

“Ketika gempa terjadi saya langsung melihat masjid. Ternyata masjid juga terdampak. Maka saya langsung berpikir bagaimana ibadah masyarakat nanti. Oh… ya Allah akhirnya datanglah teman-teman bmh dan terwujudlah masjid darurat,” tuturnya mengisahkan dengan air mata berlinang.

Haji Jajang semakin bahagia karena masjid darurat yang dibangun oleh BMH tidak saja menjadi tempat ibadah. Tetapi selalu ramai setiap kali pelaksanaan shalat berjamaah.

Penekanan

Mendengar kisah itu Abah Zain langsung memberikan penekanan kepada kami semua. 

“Lihat, perhatikan! Kalau ada orang yang ketika bencana terjadi setelah itu berpikir tentang ibadah maka itu adalah orang yang ditolong oleh Allah imannya terjaga. Biasanya orang itu bingung tentang anaknya, makanannya. Namun beliau tidak seperti itu,” ungkapnya.

Hal itu memberikan kami sebuah pemahaman bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini inti dan kunci utamanya adalah ibadah.

Bukan berarti aspek lain tidak penting. Akan tetapi semua akan menjadi lebih baik kalau ibadah kita kepada Allah juga sangat baik. 

Abah Zain pun mengungkapkan bagaimana relawan walaupun tidur di dalam masjid darurat, yang terbuka dengan angin yang berhembus begitu kencang dan dingin yang menusuk tulang, tetap bisa lelap.

“Itu pertolongan Allah. Coba lihat betapa orang dengan kekayaan yang melimpah dan dia setiap malam tidak bisa tidur karena dosa dan maksiat yang menghantuinya,” tegasnya.

Alhamdulillah

Selepas dialog yang cukup hangat bersama Haji Jajang Abah Zain pun mengajak kami keluar melihat keadaan dan bertemu warga pengungsi.

Pertama-tama kami bertemu dengan seorang warga yang hendak melakukan aktivitas membenahi reruntuhan bangunannya. 

Ia berkata, “Hancur pak habis rumah saya,” ucapnya.

Abah Zain menjawab dengan mengatakan mengapa hari ini bisa tersenyum. Pria sekira 40 tahunan itu kemudian tersenyum dan berkata, “Alhamdulillah.” 

Kami pun akhirnya tertawa bersama. Betapa ujian berupa gempa memang menyedihkan tetapi Allah yang maha pengasih dan penyayang tetap membuat kita bisa tersenyum.

Baca Lagi: Bahagia Menikmati Proses Perjuangan

Makna dari peristiwa ini adalah bahwa kita harus selalu optimis. Kalau Allah mengambil sedikit nikmat di dunia insha Allah akan Allah tambahkan nikmat yang lebih besar dunia dan di akhirat. 

Tugas kita bagaimana kembali bisa tersenyum, optimis dan yakin bahwa Allah akan menolong kita baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.*

Mas Imam Nawawi 

 

Related Posts

Leave a Comment