Menghirup udara segar dalam suasana sunyi, serta sinyal internet yang begitu minor, ternyata memberi kesan tersendiri. Terlebih, itu saya dan teman-teman lakukan untuk menjadi orang yang bermanfaat, berbahagia.
Pesan Nabi SAW kepada kita semua sangat jelas. Jadilah pribadi bermanfaat.
خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Thabrani).
Menjadi orang pintar, kaya, hebat, berkedudukan, tentu tidak mudah juga.
Baca Juga: Menjadi Bahagia
Akan tetapi, menjadi pribadi bermanfaat jelas semakin tidak mudah, walaupun peluang itu selalu terbuka bagi siapapun juga.
Menjadi pribadi bermanfaat, berbahagia, kita butuh ketenangan hati, kejernihan pemikiran, dan ketegasan orientasi hidup.
Lumbung Ternak
Apa yang saya dan teman-teman lakukan sebenarnya program kecil. Namanya Program Lumbung Ternak. Itu adalah satu program yang BMH tekuni belakangan ini.
Penerima manfaat dari program ini pun tidak banyak, masih bisa dihitung dengan kapasitas matematika bahkan anak SMP sekalipun.
Tetapi, yang membuat program ini begitu berarti adalah kebermanfaatannya.
Orang yang tadinya tidak punya aktivitas pemberdayaan, dalam dua tahun terakhir, sudah memiliki empat ekor kambing.
Karena Lumbung Ternak yang berjalan di Yogyakarta, tepatnya Gunung Kidul, berupa bantuan induk betina kambing.
Kemudian BMH datangkan pejantannya, yang setiap satu indukan beranak, maka pejantannya dipergilirkan ke warga lain yang mendapat bantuan indukan kambing pula.
Wajah-wajah penerima manfaat program ini pun cerah. Bukan sebatas karena saya dan teman-teman datang. Tetapi karena donasi masyarakat yang diamanahkan kepada mereka untuk berdaya, benar-benar mereka rasakan.
Senyum Jiwa
Saya pun merenung, mengapa mereka begitu bahagia. Senyum itu memang bukan seringai hasil training dengan teori lebar kiri dan kanan harus sama, dua centi.
Wajah ceria karena senyum manis itu lahir dari jiwa. Senyum yang seperti air terjun, menghujam dari kebahagiaan hati.
Baca Lagi: Mengisi Hari dengan Kebahagiaan
Dan, saya tidak pernah tahu, seperti apa kebahagiaan orang-orang yang telah menitipkan infak dan sedekah kepada BMH, salah satunya dalam program ini.
Tentu Allah memberikan kebahagiaan dalam hidup mereka. Sekalipun yang memberi infak dan sedekah tidak melihat wajah yang menerimanya, namun saya yakin, kedua belah pihak itu tersenyum bahagia.
Bahkan saya dan teman-teman yang tak lebih dari sekadar penghubung pun merasakan kebahagiaan itu, bahkan sampai sekarang, ketika saya telah meninggalkan mereka: Ustadz Syaiful, Mbah Moel dan beberapa orang lainnya lagi.
Jadi, luar biasa pesan Nabi. Kalau ingin hidup bahagia, maka jadilah pribadi bermanfaat.*