Pagi itu (29/4/25), matahari sudah mulai menyengat ketika saya tiba di stasiun KRL area Jakarta Selatan. Setelah memesan ojek online, saya pun bertemu dengan sang pengemudi, seorang sopir ojol yang ramah. Percakapan kami mengalir begitu saja, hingga akhirnya, dia mulai bercerita tentang berkah hidup.
Saya terkejut, karena dalam kehidupan yang penuh dengan hiruk-pikuk ini, jarang sekali kita mendengar orang berbicara tentang berkah, terutama dari seseorang yang tampaknya sederhana.
Berkah dengan Menolong Sesama
Driver ojol ini bercerita bahwa hidupnya penuh berkah karena ia sering menolong orang lain, meskipun dengan cara yang tampak sederhana.
Salah satunya adalah ketika ia mengantar seorang anak kecil yang belum memiliki ponsel.
Sang anak meminta diantar ke rumahnya yang jauh, dan sang driver menawarkan tarif yang wajar, yaitu 40 ribu rupiah.
Tetap Membantu Walau Dianggap Bodoh
Namun, teman-teman sang sopir ojol menganggapnya “bodoh” karena tidak memanfaatkan situasi tersebut.
Mereka menyarankan untuk mematok tarif lebih tinggi, mengingat anak tersebut tidak tahu harga sebenarnya.
Tapi, Saleh, sang driver, memilih untuk tetap jujur dan memberi harga yang pantas.
Ketika sampai di tujuan, anak itu memberikan uang 100 ribu, lebih dari yang seharusnya.
Namun, Saleh malah memutuskan untuk membeli minuman seharga lima ribu dan mengembalikan sisa uang 60 ribu kepada sang anak.
“Beberapa orang mungkin menganggap saya rugi. Tapi saya senang, karena saya bisa membantu walau hanya sedikit yang saya beri,” ujarnya sambil tersenyum.
Baginya, itu bukan soal untung atau rugi, tetapi soal keberkahan yang ia rasakan. Ia percaya bahwa dalam hidup ini, kita hanya sementara.
Memberi Mengharap Berkah
Daripada mengejar rezeki yang tidak halal atau merugikan orang lain, lebih baik memberi yang sedikit asal berkah.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa hidup tidak selalu bisa dihitung dengan uang. Di dunia ini, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok, tetapi apa yang kita beri hari ini—meskipun kecil—bisa membawa berkah yang tak ternilai.
Terkadang, apa yang kita anggap sedikit bisa menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi orang lain.
Jadi, untuk kita yang mungkin merasa gelisah karena merasa kurang harta, mari berhenti sejenak dan ingatlah bahwa hidup tak hanya soal materi.
Berkah sejati datang ketika kita memberi dengan ikhlas, sekecil apapun itu.*