Home Hikmah Belajar Iman dari Dhimam
Belajar Iman dari Dhimam

Belajar Iman dari Dhimam

by Mas Imam

Dhimam, nama yang mungkin tidak seakrab Abu Bakar dan tiga sahabat utama Nabi Muhammad SAW lainnya. Namun, dari Dhimam kita bisa belajar tentang iman.

Baca Juga: Teguh dalam Kekuasaan, Ilmu dan Iman

Kenapa dari Dhimam, tidak lain karena ia adalah sosok manusia yang oleh Allah diberi kesempatan bertemu dan bertanya dengan berbagai pertanyaan yang muaranya satu, yakni tentang iman.

Saya temukan kisah Dhimam ini pada hadits yang termaktub pada buku “Bersama Rasulullah SAW Mendidik Generasi Idaman” karya DR. Fadhl Ilahi.

Datang dan Terus Bertanya

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Anas bin Malik ra itu dikisahkan bahwa Dhimam datang ke masjid dengan menunggangi unta.

Setibanya di masjid, ia menderumkannya tepat di samping masjid, lalu mengikat dan segera masuk ke dalam masjid mencari keberadaan baginda Nabi.

“Siapa di antara kalian yang bernama Muhammad?” ia berseru di tengah-tengah masjid.

Para sahabat yang mengitari Rasulullah pun memberika petunjuk dengan menjawab, “Laki-laki putih yang sedang bersandaran ini,”” seru para sahabat Nabi.

Dhimam segera mendekat lalu dengan tegas mengatakan kepada Nabi bahwa dirinya akan bertanya dan memohon kepada Nabi apabila pertanyaannya disampaikan agar tidak marah.

Nabi menjawab, “Tanyakanlah apa saja yang engkau inginkan.”

Dhimam bertanya, “Demi yang menciptakan langit, yang menciptakan bumi, dan yang menegakkan gunung-gunung ini, apakah Allah telah mengutusmu?”

“Ya,” jawab Nabi.

Pelajaran Penting

Kita mungkin setiap hari menginjak bumi dan melihat langit, entah pagi, sore atau malam. Tetapi, pernahkah kita sadar bahwa semua itu diciptakan oleh Allah.

Kala Dhimam ra memahami bahwa dikabarkan oleh Nabi semua itu diciptakan oleh Allah, maka ia bertanya, apakah Allah yang menciptakan itu semua yang mengutus Nabi.

Usai mendapat jawaban langsung dari Nabi bahwa benar demikian adanya, maka Dhimam pun menjadi sosok yang beriman teguh kepada Allah dan Rasul-Nya.

Di sini Dhimam tidak mau hidup dengan iman yang katanya, katanya, atau iman karena asal ikut, apalagi keturunan.

Ia berupaya menemui Nabi dan menanyakan perkara dasar dalam iman, apakah Allah yang menciptakan semua yang ada ini yang mengutus Nabi Muhammad.

Baca Lagi: Akal Bagaimana Idealnya Bekerja

Sebuah pertanyaan cerdas dan berani. Tetapi, karena ini adalah masalah iman, maka Nabi menjawab dengan jawaban tegas, “Ya.”

Dan, betapa pentingnya dialog atau pertanyaan Dhimam ini bagi kehidupan umat Islam, hadits pun mengabadikan peristiwa itu, bahkan di tangan pakar hadits ternama, yakni Imam Bukhari.

Lantas, bagaimana dengan keimanan kita selama ini?*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment