Musibah besar terjadi di beberapa wilayah Tanah Air. Mulai dari banjir besar di Berabai Kalimantan Selatan hingga gempa bumi berkekuatan 6,2 M di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Kini akibat bencana alam itu, masyarakat hidup dalam kesulitan dan kesusahan.
Musibah di Mamuju sebabkan banyak bangunan tinggi runtuh dan tidak sedikit yang terkena bahkan meninggal dunia karena reruntuhan.
Di Majene, tepatnya Malunda, masyarakat lari ke ketinggian.
Trauma Gempa Susulan
“Takut kalau ada susulan (gempa). Nanti disusul tsunami lagi,” kata seorang warga kepada relawan BMH di Dusun Malatewa, Desa Mekkata Selatan, Kecamatan Malunda, Majene, Sulawesi Barat.
Baca Juga: Ikhlas dalam Ketidaksesuaian yang Dihadapi
Di dusun itu ada juga seorang pria berusia 50 tahun yang tertimpa reruntuhan bangunan dan hingga kini belum disentuh layanan medis.
Sementara itu, aksi evakuasi SAR Hidayatullah terus berlangsung. Tak kenal lelah, siang aksi kemanusiaan, malam tidur di perkebunan warga.
Tak Ada Tempat Tidur
“Tak ada tempat tidur layak, tapi di sinilah kita mengerti kehidupan itu,” ujar seorang relawan dengan tersenyum.
Syamsuddin di Malunda mengatakan, tidur di perkebunan warga. “Takut juga sebenarnya, tapi inilah yang harus dijalani,” ucapnya berseloroh.
Di Mamuju, Muhammad Bashori mengabarkan warga rela tidur di lapangan atau halaman asrama, bahkan ada yang di parkiran dan lahan kosong pun jadi.
“Nyenyak? Tentu Tidak! Kecuali bocah-bocah yang kelelahan seharian bermain di tempat yang juga tidak biasa. Tepi jalan yang selama ini disebut trotoar, kini adalah tempat tidur malam yang favorit,” kisahnya.
Serobot Genangan Air
Kini sebagian bantuan bisa disalurkan. Namun di Berabai, Kalimantan Selatan itu hanya bisa dilakukan dengan menerobos genangan air.
Pengiriman bantuan di Kalimantan Selatan memang terbilang tidak mudah, butuh effort dan fasilitas yang memadai. Seperti diberitakan oleh hidayatullah.com.
Baca Juga: Gempa Runtuhkan Bangunan dan Renggut Sosok Penuh Kebaikan
“Kalau nunggu surut, takut kelamaan, bahaya warga yang membutuhkan. Mau tidak mau dengan fasilitas minim, distribusikan sekarang saja,” ujar Kepala BMH Perwakilan Kalimantan Selatan, M. Ihsan SR.
Malunda kini telah berdiri posko dan dapur umum. Di sini BMH sinergi besrama ITS Peduli Gempa Sulawesi Barat, Majene dan Mamuju.*