Sebagian kita mungkin sudah ada yang biasa membaca Alquran? Tetapi apakah telah merasakan nikmatnya membaca Alquran?
Nikmat ini bisa kita rasakan saat membaca suatu ayat, kemudian kita mengerti sebagian dari makna atau kandungannya (karena manusia terbatas kemampuannya), lalu itu menjadi bekal kita dalam mengisi kehidupan.
Persis seperti seseorang membeli lemari yang bisa bongkar pasang. Ia tidak akan langsung merangkai perangkat yang ada. Tetapi akan mengawalinya dengan membaca manual book yang tersedia.
Baca Lagi: 3 Sebab Hati Gelisah
Karena langkah tersebut menjadikan orang itu mudah merangkai dengan cepat, tepat dan sesuai yang seharusnya. Begitupun saat seseorang membaca Alquran dengan nikmat.
Masih Mau Mengeluh?
Banyak orang atau bahkan diri sendiri mengeluh. Mengeluh artinya ucapan verbal yang mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah atau tidak memuaskan (itu menurut Cambridge English Dictionary).
Jadi ada ketidakpuasan atau kekesalan terhadap sesuatu atau terhadap diri sendiri. Menariknya ada catatan dari Will Bowen (2007). Setiap hari orang mengeluh bisa sampai 15 hingga 30 kali.
Mungkin bisa dicek status WA atau FB, apakah membuktikan diri kita sering mengeluh? Entah soal cuaca yang panas atau hujan hingga rasa kecewa lainnya yang dibungkus kata-kata bijak.
Tetapi kita harus paham juga, bahwa mengeluh itu semacam build in manusia, kodrat kata orang. Yang kita perlukan bagaimana tidak terus menerus mengeluh.
Jawaban Alquran
Dalam ayat ke-35 surah Al-Anbiya’ Allah SWT memberikan penjelasan.
“Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.”
Manusia dalam kehidupan dunia ini Allah hadirkan untuk menghadapi ujian. Ujian itu sendiri ada dua keburukan dan kebaikan.
Pada keduanya akan baik kalau kita memahami peran dan fungsi utama kita sebagai hamba Allah dan khalifah Allah.
Sebaliknya manusia akan terombang-ambing bahkan terpelanting dari iman kala dia lupa akan hal mendasar itu. Akibatnya ujian berupa kenikmatan baik menjadikan jiwanya kufur, ujian berupa kesulitan menjadikan ingkar.
Baca Lagi: Sapu Bersih Kegelisahan dengan Reasoning dari Alquran
Lupa paling banyak orang alami adalah segala sesuatu akhirnya kembali kepada Allah. Logikanya, kalau semua hal kembali kepada Allah, mengapa kita mesti mengeluh, mengapa mesti membusungkan dada. Toh semua dari Allah dan akan kembali kepada Allah.
Buta di Akhirat
Dan, pada ayat ke 124 Surah Thaha Allah SWT memberikan penegasan.
“Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
Ayat berikutnya menerangkan orang-orang buta di akhirat itu bertanya, “Kenapa kami jadi buta?”
Lalu Allah memberikan jawaban bahwa semua itu adalah balasan bagi orang yang ketika di dunia mendapat ayat-ayat Allah, tetapi mengabaikannya. Maka sebab pengabaian itu, Allah pun akan mengabaikan orang-orang yang abai seperti itu.
Dengan demikian target ke depan adalah bagaimana ayat-ayat Alquran yang kita baca benar-benar terasa nikmat dan berhasil membentuk tabiat taat kepada Allah Ta’ala Yang Maha Melihat.*