Rasa rindu akan masjid ternyata begitu kuat dipendam oleh sebagian warga. Pemuda Hidayatullah menangkap itu usai sukses menjalankan gelaran Program Bersih-Bersih Masjid (BBM) yang digelar di tiga titik sekaligus, yakni Bulungan, Tarakan dan Malinau (14/8).
“Kami sangat senang melihat pemuda yang pada akhirnya turun tangan langsung memperlihatkan kepeduliannya pada tempat ibadah di saat kondisi pandemi seperti ini.
Apalagi pembatasan kegiatan PPKM Level 4, sangat sulit rasanya untuk mengumpulkan masyarakat sekitar untuk bersama-sama melakukan kegiatan bakti sosial,” tutur Bapak Zainal, Pengurus Masjid AL-Muhajirin.
Ungkapan tersebut sangat terang bagi kita bahwa ada kerinduan namun tak dapat ditumpahkan karena wabah yang belum ada tanda kapan berakhir.
Baca Juga: Lakukan Ini Usai Shubuh Agar Cerah dan Indah Hidupmu
Namun dengan menerapkan protokol kesehatan Pemuda Hidayatullah coba melakukan komunikasi dan membersihkan rumah-rumah Allah itu.
Hasilnya kegiatan lancar bahkan disambut positif oleh warga dan berharap wabah dan pandemi segera berakhir.
Sinergi Bersama BMH
Program ini terlaksana atas jalinan sinergi Pemuda Hidayatullah dengan BMH yang memiliki program utama dakwah dan pendidikan utamanya dalam momentum merayakan Milad 50 Tahun Hidayatullah di Kalimantan Utara.
Betapa terasa manfaat besar dari hadirnya sinergisitas di dalam kebaikan.
Tentu Pemuda Hidayatullah membuka diri untuk dapat sinergi dengan pihak manapun dalam penguatan dakwah dan pendidikan.
Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Hidayatullah Kalimantan Utara, Bunyanum Marsus menjelaskan bahwa harapan masyarakat usai gelaran BBM ini sangatlah besar.
“Mereka berharap program ini semakin dikuatkan dan diluaskan, bahkan kepada Pemuda Hidayatullah diharap untuk mulai membangun komunikasi untuk pembinaan remaja dan jama’ah masjid,” jelasnya.
Pentingnya Masjid Bagi Pemuda
Masjid bagi pemuda tidak hanya akan membawa satu keuntungan besar kelak di hari Kiamat, tetapi juga maghnet power pemberdayaan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pernah menjelaskan perihal tersebut.
“Dalam hal ini, di masjid tidak hanya dibicarakan tentang zakat, sholat, puasa, haji, atau lainnya, tetapi juga masalah ekonomi, politik dan tentang sosial kemasyarakatan lainnya,” ujar Menko PMK saat memberikan sambutan dalam peringatan Milad ke-43 Masjid Istiqlal, pada Selasa malam (22/2).
Artinya, masjid harus mulai disentuh sisi pemberdayaannya bagi kaum muda, karena bagaimanapun, jalan tidaknya masjid ke depan, sangat tergantung pada generasi muda saat ini.
Ketika generasi muda abai, jauh, bahkan tidak lagi datang ke masjid, alamat keburukan akan terjadi.
Gerbang Kembali ke Masjid
Oleh karena itu, Pemuda Hidayatullah menginisiasi Program Bersih-Bersih Masjid ini sebagai gerbang untuk terbangunnya kesadaran.
Kaum muda penting sekali hadir ke masjid, bukan sekedar untuk ibadah dan mencari ilmu, tetapi membersihkan dan memberdayakan.
Anak-anak muda yang gemar mengaji dan taklim di masjid sudah mulai harus membuka diri dan mengajak pemuda lainnya yang belum kenal dan akrab dengan masjid.
Lebih jauh para senior, jama’ah yang memiliki kekuatan finansial, pikiran dan jaringan, jangan segan mendorong kaum muda aktif di masjid dengan sentuhan program ekonomi dan sosial pemberdayaan.
Baca Lagi: Energi Sholat untuk Hidup Tetap Sehat
Insha Allah pasca pandemi, masjid-masjid di Tanah Air tidak saja akan makmur kembali tetapi juga mampu menghadirkan kemakmuran bagi kaum Muslimin. Insha Allah.*