Pemerintah sangat paham bahwa kenaikan harga BBM yang santer dalam pemberitaan belakangan ini akan sangat berdampak bagi masyarakat. Kesadaran itu mendorong pemerintah siapkan bantalan dampak kenaikan harga BBM. Apakah itu solutif?
Menteri keuangan menerangkan bahwa Presiden telah siapkan bantalan sosial senilai Rp. 24,17 triliun.
Lebih lanjut Menkeu menjelaskan bahwa pemerintah siapkan tiga jenis bansos. Pertama, bantuan langsung tunai (BLT) untuk 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat (KPM).
Baca Juga: Tanda Keruntuhan Sebuah Bangsa
Besaran BLT adalah Rp. 150 ribu sebanyak empat kali dan akan disalurkan dalam dua tahap melalui Kantor Pos di seluruh Indonesia.
Kedua, ada subsidi upah untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp. 3,5 juta per bulan.
Ketiga, Presiden juga meminta pemerintah daerah (pemda) memberikan perlindungan terhadp daya beli masyarakat. Demikian yang Republika sajikan pada halaman pertama Edisi 30 Agustus 2022.
Kebijakan Ganjil
Fakta seperti ini sebenarya cukup ganjil terasa. Satu sisi kenaikan harga BBM adalah keputusan pemerintah dan pemerintah tahu apa dampaknya. Kemudian pemerintah tetap mengambil keputusan itu. Lalu agar masyarakat tidak “gerah” pemerintah berikan “hiburan” berupa bantuan sosial sebagai bantalan.
Kalau kita ibaratkan sebagai orangtua, pemerintah ini sikapnya apa kepada anaknya, tepat, kurang tepat atau seperti apa?
Dalam sisi ini kita melihat absurditas. Inilah fakta dan akan jadi catatan sejarah.
Tetapi rakyat Indonesia memang rakyat yang hebat. Kata Cak Nun, rakyat sebuah negara yang tidak pernah menyalahkan pemerintahnya betapapun rakyat harus berjuang sendiri, itu Indonesia.
Penyelewengan
Permasalahan belum selesai pada kebijakan bansos yang katanya bantalan sosial itu. Lebih jauh waktu juga merekam catatan penting bahwa tidak jarang bansos sangat kerap diselewengkan.
Data berita menunjukkan beberapa fakta. Seperti berikut ini.
ICW Catat Bareskrim Polri Terima 107 Aduan Dugaan Penyelewengan Bansos Covid-19. Itu adalah judul berita dari laman tempo.co.
Kemudian masih laporan tempo. Mabes Polri Catat 102 Kasus Dugaan Penyelewengan Bansos Covid-19.
Jadi pertanyaannya bertambah untuk pemerintah. Apakah ada jaminan bansos ini tepat sasaran dan bersih dari potensi penyelewenangan seperti yang sebelumnya telah terjadi.
Namun, dalam skala umum kita bisa melihat bahwa pengelolaan apapun yang tidak berlandaskan kejujuran, sifat amanah (dapat kita percaya) pasti akan berdampak ketidakbaikan, cepat atau lambat.
Tinggal kita lihat, apakah kenaikan BBM ini akan jadi sebuah kemaslahatan bagi rakyat atau sebaliknya.
Baca Lagi: Ketika Politik Hanya Sebatas Job
Tetapi satu hal, sebagai rakyat kecil kita tidak bisa berharap selain kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Tetap semangat esok masih ada harapan.
Alquran menegaskan bahwa Allah tidak memberi ujian kepada setiap jiwa melainkan sesuai kemampuannya. Tinggal bagaimana kemampuan rakyat ini ke depan juga mewujud dalam keberanian memilih pemimpin yang jujur dan amanah serta adil.*
Mas Imam Nawawi