Home Kisah Bang Ozil Berkisah Seorang Pejuang Ilmu 1 Pukulan 1 Ilmu
Bang Ozil Berkisah Seorang Pejuang Ilmu 1 Pukulan 1 Ilmu

Bang Ozil Berkisah Seorang Pejuang Ilmu 1 Pukulan 1 Ilmu

by Imam Nawawi

Bang Ozil sebagai Ketua Departemen Dakwah PP Pemuda Hidayatullah berkisah tentang seorang pejuang ilmu yang sangat luar biasa. Kisah yang penting bagi anak muda bangsa. Hal itu ia sampaikan kala memberi taushiyah bakda Shubuh di Pesantren Hidayatullah Berau (13/11).

Kisah itu tentang seorang remaja asal Suriah yang ingin menimba ilmu kepada Imam Malik ra di Madinah.

Karena tekad sang remaja itu tinggi, kedua orangtuanya pun sepakat untuk mendukung sang anak.

Baca Juga: Yang Membahagiakan

Kesepakatan kedua orangtua itu adalah menjual atap rumahnya agar sang anak bisa berangkat ke Madinah.

15 Pukulan

Sang anak itu pun berangkat dengan niat yang kuat. Terus ia menempuh perjalanan 4 hari 4 malam. Akhirnya tibalah ia di Madinah.

Karena begitu senangnya, saat melihat ada halaqah Imam Malik, anak yang tidak tahu tentang halaqah yang mana itu, langsung saja bergabung.

Pendek kata akhirnya anak itu diketahui bahwa bukan anggota halaqah yang seharusnya hadir di dalam halaqah tersebut.

Menyadari hal tersebut Imam Malik langsung memberikan hukuman. Hukumannya adalah 15 kali pukulan.

Seusai kejadian itu dan Imam Malik hendak meninggalkan masjid anak itu kemudian menghadap kepada Imam Malik.

Dia berkata bahwa dirinya tidak akan memaafkan Imam Malik ketika di hadapan Allah, pada hari akhir, atas apa yang telah Imam Malik lakukan kepadanya.

Imam Malik lalu bertanya. Mengapa begitu?

Ya Imam Malik sesungguhnya aku datang dari Suriah. Aku tiba di tempat ini karena orang tuaku menjual atap rumahnya agar aku bisa menuntut ilmu di majelismu.

Tetapi yang aku dapati adalah pukulan bukan ilmu.

Lalu Imam Malik kembali bertanya. Bagaimana supaya aku mendapatkan maafmu. Apakah kamu mau 15 peraturan tadi aku ganti dengan 15 hadits yang sanadnya langsung bersambung kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam?

Anak itu mengatakan boleh. Maka Imam Malik pun mengajarkan 15 hadits kepada anak itu. Setelah selesai, anak itu kembali membuka bajunya.

Kemudian anak itu, meminta Imam Malik untuk kembali menambahkan satu pukulan agar dirinya bisa menambah pelajaran satu hadis kembali.

Teladan

Dari kisah itu kita bisa mengambil keteladanan bahwa bagaimana anak-anak muda saat itu benar-benar totalitas di dalam upaya menuntut ilmu.

Jadi tidak heran kalau umat Islam pada saat itu menjadi sangat baik. Mulai dari hal apa yang prioritas, pengorbanan seperti apa yang harus kita siapkan. sampai pada bagaimana menurut kita mengisi kehidupan ini agar bermanfaat bagi umat.

Saat ini orang belajar tidak perlu datang ke banyak tempat. Dalam ilmu-ilmu ke duniawian itu bisa diperoleh dari internet. Tetapi apakah etos keilmuan telah muncul di dalam diri anak-anak muda Islam?

Baca Lagi: Inilah Kriteria Pemuda Pembuat Sejarah

Inilah tantangan generasi muda Islam. Mampukah menjadikan nikmat teknologi sebagai sarana semakin bermanfaat atau malah justru terseret pada mudarat.*

Mas Imam Nawawi

 

 

 

Related Posts

Leave a Comment