Home Kajian Utama Bahagia Seperti Sang Surya
Bahagia Seperti Sang Surya

Bahagia Seperti Sang Surya

by Imam Nawawi

Belakangan manusia sering sulit bertemu bahagia. Padahal kita bisa belajar bagaimana bahagia laksana sang surya.

Mengapa sering kita lalai pada sang surya yang tak kenal lelah menyinari kehidupan?

Manusia mungkin tak selalu menghargai kilauan emasnya, ada yang berkeluh, ada yang bersuka.

Baca Juga: Menjadi Bahagia

Namun sang surya, dengan jiwa mulia, terus berbahagia menebar kasih dalam setiap sinarnya.

Kaum Anshar

Laksana sang surya, kebahagiaan itu nyata menjadi milik jiwa kaum Anshar.

Suatu waktu mereka sempat terguncang jiwanya karena Nabi SAW begitu mudah memberikan hewan ternak, emas, perak dan benda-benda lain kepada kaum Quraisy yang baru beberapa puluh jam menjadi mualaf.

Mendengar itu, Nabi SAW pun mengumpulkan kaum Anshar.

Nabi mengatakan, apakah kalian rela pulang membawa kambing, unta dan emas, perak.

Atau kah kalian ridha membawa saya Rasulullah SAW kembali ke Madinah.

Kaum Anshar pun tersadar, seketika air matanya mengalir deras.

Mereka mengatakan, “Ya, Rasulullah, kami rela membawamu ke Madinah.”

Hakikat

Terkadang kita lalai, bahwa di balik sukma, bahagia bersumber dari iman yang abadi.

Iman yang melahirkan sabar dan syukur. Itulah iman yang menjadikan jiwa tak tersentuh sedih karena hal-hal duniawi.

Baca Lagi: Memaslahatkan Teknologi AI

Betapa banyak orang yang baru merasa bahagia kalau memiliki A, B, C dan seterusnya.

Padahal, dalam kehidupan dunia ini, nikmat tertinggi adalah ketika diri sadar sujud itu penting dan utama, lalu kita menikmati itu dengan sepenuh jiwa.

Gus Baha bahkan sampai mengatakan betapa bodohnya orang yang baru merasa bahagia kalau makan A di tempat B dan bersama C.

Hakikat makan itu adalah ketika lapar. Ajaran Islam menuntun kita makan yang halal, bukan yang mewah, wah dan tidak murah.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment