Home Kajian Utama Saatnya Ucapkan Ayahku Pahlawanku
ayah adalah pembimbing dalam hidup

Saatnya Ucapkan Ayahku Pahlawanku

by Mas Imam

Ayahku pahlawanku, tampaknya kata ini mulai jarang terucap dari bibir anak-anak masa kini. Kalau orang bertanya ayah, biasanya perihal pekerjaan. Bukan kiprah dan sepak terjangnya yang sebenarnya sama atau bahkan melebihi gaya pahlawan. Akibatnya jarang anak-anak masa kini yang mengakui ayahnya bak sosok pahlawan.

Ahad, 20 Juni 2021 merupakan waktu dimana dunia merayakan hari ayah. Sebuah momentum yang secara historis berangkat dari sebuah tragedi pertambangan yang menewaskan lebih dari 300 pria di West Virginia AS.

Bagi bangsa Indonesia, tentu saja kalau pun tertarik memaknainya, maka ayah adalah pahlawan, sehingga benar ungkapan yang mengatakan ayahku pahlawanku.

Baca Juga: Energi dari Chef Haryo

Sebagai anak dari ayah dan ibu setiap jiwa punya pengalaman indah dan harapan yang baik terhadap kedua orangtuanya, termasuk ayah.

Walaupun dalam Islam ayah hanya sekali disebutkan oleh Rasulullah SAW itu tidak berarti ayah tidaklah memiliki kontribusi bagi tumbuh kembangnya seorang anak hingga menjadi sukses.

Ayah Teladan

Bagi Chef Haryo, kala saya sempat berbincang dengan beliau beberapa waktu lalu, ayah adalah keteladanan.

Ia mengaku bahwa dirinya memiliki etos kerja yang tinggi karena menyadari sang ayah dibuang oleh rekan-rekan kerjanya karena memilih jujur.

“Ayahku jujur, dibuang sama teman-temannya. Tidak bisa korupsi, kolusi dan nepotisme. Tapi aku bangga dan dari situ aku menemukan teladan,” kata Chef Haryo penuh getaran.

Saya akan ke luar negeri dan membuktikan bahwa kejujuran akan dihargai dan membawa kepada keberhasilan.

Bagi saya pribadi ayah adalah sosok yang sabar, tidak banyak kata namun tegas dalam tindakan. Kepadanya saya mengerti bagaimana selalu optimis. Bagaimana dengan ayah teman-teman semua?

Jalan Hidup Ayah

Lebih dari kata-kata yang hebat di dalam hidup ini, seorang ayah yang luar biasa diteladankan oleh Nabi Ya’kub.

Beliau adalah Nabi sekaligus Rasul. Menjelang wafat ia himpun anak-anaknya semua. Bukan untuk soal bagi waris, tetapi ditanya apa yang akan disembah anak-anaknya setelah kematiannya. Dahsyat!

”Adakah kamu hadir ketika Ya’kub kedatangan (tanda-tanda) sakaratul maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya; ‘Apa yang akan kamu sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab; ‘Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan Nenek Moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 133).

Baca Juga: Jadilah Produsen Gagasan

Jadi, bagi kita lepas dari kalimat indah dan heroik tentang ayah, langkah paling penting untuk benar-benar memuliakan ayah kita adalah, istiqomah di dalam iman. Tidak menyembah kecuali kepada Allah.

Semoga kita mampu menjadi anak-anak yang berbakti dengan terus beribadah, menyembah Allah semata.

Dari ayat ini kita juga sadar, bahwa ayah yang terbaik menurut Allah bukanlah yang memberikan kesenangan-kesenangan hidup di dunia belaka, namun yang mengarahkan tauhid di dalam dada putra dan putrinya senantiasa lurus, tidak berbelok, apalagi sekedar oleh urusan-urusan makan dalam hidup.

Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah untuk menjadi ayah yang diteladani dan ayah yang didoakan oleh anak-anak kita semua. Tetapi sebelum itu semua terwujud, mari ungkapkan bahwa ayahku adalah pahlawanku.*

Mas Imam Nawawi_Ketua Umum Pemuda Hidayatullah

Related Posts

Leave a Comment