Home Artikel Asah Selalu Keahlianmu
Asah Selalu Keahlianmu

Asah Selalu Keahlianmu

by Imam Nawawi

Asah selalu keahlianmu, sebenarnya merupakan satu kalimat yang agak melompat. Tepatnya adalah asah selalu kebaikan dalam dirimu.

Lalu mengapa saya sengaja ambil judul yang saya sendiri nilai kurang tepat?

Pertama, karena keahlian adalah buah dari kebiasaan (habit).

Baca Juga: Berprestasi dengan Karya Nyata

Kedua, keahlian adalah output dari usaha keras, konsisten dan terus menerus.

Jadi, kalau sudah ahli tinggal menebarkan kebermanfaatan bagi sesama.

Pastikan Kebaikanmu

Dalam hidup ini kita harus memastikan kebaikan apa yang paling dicintai, sehingga sehari-hari selalu ada aktivitas kebaikan itu.

Bagi saya, aktivitas baik yang selalu kulakukan adalah menulis.

Tak peduli dimana, kalau ada tempat untuk duduk dan meletakkan layar tablet di tempat yang baik, saya akan segera menulis.

Mengapa bisa? Jawabannya simpel, karena sudah biasa. Kata orang dulu, “ala bisa karena biasa.”

Dalam bahasa orang Inggris, “pracitce makes perfect.”

Dalam banyak skill hidup, praktik adalah kunci menjadi ahli.

Saya pernah bertemu dengan seseorang di sebuah kaki bukit di Tolitoli, Sulawesi Tengah.

Orang ini sederhana, namun dalam hal ilmu, begitu banyak keahlian dia miliki. Mulai pertanian, peternakan, hingga elektro.

Ketika ada kesempatan dialog saya bertanya, bagaimana semua itu bisa ia miliki?

Jawaban beliau sederhana, praktikkan ilmu yang kita miliki.

Inspirasi Ibadah

Dari sini saya menjadi merenung, betapa Islam agama yang luar biasa.

Kita sholat harus lima kali sehari semalam sepanjang hidup. Mengapa diulang-ulang?

Jawabnya simpel agar hati bersih dan karakter positif terbangun. Seperti pola makan, pola tidur, dan tentu saja kesadaran waktu (disiplin).

Baca Lagi: Menumbuhkan Etos Kerja

Sayangnya masih banyak orang yang menganggap solat itu beban, sehingga ia tidak memeroleh kebaikan dari pelaksanaan sholat itu sendiri.

Akibatnya jelas, waktu tidak teratur, disiplin tidak jadi karakter. Dan, akhirnya tak ada kebaikan yang hadir dalam diri, sehingga tak ada kebermanfaatan bagi sesama yang dapat kita berikan.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment