Home Artikel Apakah Ide Elit Selalu Benar?
Apakah Ide Elit Selalu Benar?

Apakah Ide Elit Selalu Benar?

by Imam Nawawi

Bahasan tentang penundaan Pemilu 2024 terus menggelinding. Tetapi, mengapa ide itu harus mendapat tanggapan logis juga?

Bukankah ide itu tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Bukankah ide itu tidak benar.

Atau sejauh ide itu muncul dari elit dengan ragam penjelasan dan bukti yang tidak akurat berarti ide mereka selalu benar?

Oleh karena itu pengusung ide penundaan Pemilu 2024 sangat elegan kalau mau mengakui kekeliruannya dalam berpikir.

Baca Juga: Memandang Ide Pengunduran Pemilu 2024

Sebab hal itu akan mendekontruksi bangunan konstitusi dan tentu saja menjadikan banyak kepentingan sesaat mengendalikan kehidupan politik kebangsaan.

Tujuan Negara

Aristoteles mengatakan bahwa tujuan bernegara adalah untuk membentuk kebaikan karakter warganya (“Relasi Islam, Politik dan Kekuasaan” karya DR. Abdul Halim, M.Ag).

Negara yang benar bagi Aristoteles harus peduli dengan karakter warganya. Negara wajib mendidik dan membiasakan warganya dalam kebajikan.

Sekarang, kalau ide penundaan Pemilu 2024 diterima, apakah itu memberi keteladanan karakter yang baik dalam kepatuhan terhadap konstitusi negara?

Pandangan Al-Mawardi

Jika kondisinya demikian maka sudah selayaknya para pengusung ide penundaan pemilu segera insaf dan menarik lemparan yang mengundang kontroversi itu.

Jika diteruskan maka itu sama dengan mengundang masyarakat untuk bertindak tidak baik, melawan dan bahkan terjebak dalam mob mentality (mental kerumunan) yang bisa jadi sasaran empuk pihak yang menghendaki kekacauan sosial dan keamanan negeri.

Oleh karena itu Al-Mawardi memberikan sebuah batasan sampai kapan pemimpin layak untuk tetap mendapatkan ketaatan rakyat.

Baca Lagi: Paradoks Jabatan Publik

Pertama, sejauh masih komitmen terhadap keadilan. Begitu pemimpin menyimpang dari keadilan, maka rakyat boleh tidak menaati pemimpinnya (kepala negara).

Jadi, mari menjadi bangsa yang sesuai jati dirinya yang tertuang dalam Pancasila. Bangsa yang adil dan beradab, mendahulukan persatuan dan bermusyawarah untuk lahirnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam kasus ide penundaan pemilu 2024 menarik ungkapan dari Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

“Kalau masalah penundaan (Pemilu) jangan tertunda. Kita bagnsa yang besar, melahirkan pemikiran-pemikiran besar, dan kita memiliki pemimpin besar. Nasdem harus menempatkan posisinya seperti itu. Kepentingan nasiobal lebih hebat,” ujarnya sebagaimana Republika melaporkan.

Jadi, kalau antar elit masih ada perbedaan pandangan, sudah bisa kita timbang bersama bahwa ide elit yang menghendaki penundaan Pemilu tidaklah benar, sama sekali.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment