Anwar Abbas, salah satu tokoh MUI dan juga Muhammadiyah memberikan satu statement tegas. Bahwa dunia pendidikan dan usaha harus berubah. Kalau tidak maka bersiap jadi sarang burung walet.
“Di tengah-tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat tampaknya dunia pendidikan dan dunia usaha harus mampu beradaptasi karena kalau tidak maka kampus-kampus dan mal-mal yang ada bisa-bisa hanya menjadi sarang burung walet,” ujar Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (10/7/2023).
Masih beruntung kalau yang menempati gedung-gedung itu burung walet, masih menguntungkan secara ekonomi. Bagaimana kalau yang bersarang itu tikus dan burung kecil lainnya?
Baca Juga: Sejarah, Pendidikan dan Kepahlawanan
“Untuk itu dunia pendidikan dan dunia usaha harus sama-sama berbenah. Artinya bagaimana dunia pendidikan harus bisa mengantisipasi perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha dan perilaku konsumen,” ucap pengamat sosial ekonomi ini.
Dua hal yang mesti jadi fokus, kata Buya Anwar Abbas ini, yaitu kompetensi dan integritas yang mumpuni. Karena dua sifat utama itu sangat menentukan untuk bisa survive dan growing.
Perubahan
Pendidikan secara kasat mata akan terus mengalami dan menuntut perubahan. Terlebih pada 2045, tren pendidikan akan sangat berbeda dengan yang sekarang berlangsung.
Semakin hari murid harus semakin mampu meningkatkan kemampuan belajar dengan kecepatan dan cara mereka sendiri. Teknologi akan memudahkan mereka memahami banyak hal.
Kita perlu memastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke teknologi, dan bahwa kita menggunakan teknologi dengan cara yang inovatif untuk meningkatkan pembelajaran.
Dalam arti yang lain, murid-murid pendidikan ke depan harus mampu menguasai teknologi, utamanya AI dengan baik dengan tetap memiliki karakter dan integritas mumpuni.
Warga negara Indonesia yang sekarang sedang menuju puncak bonus demografi harus siap berhadapan dengan kewarganegaraan global.
Jadi murid harus tahu bukan saja budaya bangsa, tetapi juga budaya masyarakat global, sehingga memiliki kesiapan berkompetisi secara sehat dan visioner.
Fokus
Dengan demikian dunia pendidikan dan usaha perlu menentukan fokus dan tujuan yang pasti untuk Indonesia emas di tahun 2045.
Pendidikan juga harus memastikan setiap murid memiliki skill yang diperlukan untuk bekal berhadapan dengan kecanggihan teknologi, krisis iklim serta kompetisi global di masa mendatang.
Baca Lagi: Coldplay, Ekonomi dan Suara Ulama
Sisi yang tak kalah penting sekarang menjadi tuntutan bagi dunia pendidikan dan usaha adalah inovasi.
Pendidikan harus merancang bagaimana murid mampu menghasilkan pendapatan secara ekonomi dengan level yang baik, seperti warga negara maju dalam perekonomian. Dan, itu memerlukan kreativitas juga inovasi.
Sekalipun jalan ke depan tidak terang, seperti mata memandang hari ini, setidaknya kesadaran akan tantangan akan memudahkan kita punya semangat melakukan yang terbaik.
Berani dan percaya diri, selalu gigih, penuh semangat juang menjadikan dunia pendidikan sebagai senjata terbaik membangun umat, rakyat, bangsa dan negara.*
Mas Imam Nawawi