Home Artikel Anies Baswedan dalam Kekuatan Nalar dan “Propaganda” Miring
Anies Baswedan dalam Kekuatan Nalar dan Propaganda Miring

Anies Baswedan dalam Kekuatan Nalar dan “Propaganda” Miring

by Imam Nawawi

Kekuatan nalar mendapat momentumnya untuk publik hadirkan. Mengingat propaganda miring akan kepalsuan juga tidak mengenal kata mundur ke belakang.

Soal paling mudah, yakni ramainya berita soal penjegalan Anies Baswedan. Tugas kita bukan soal menerima atau menolak.

Tetapi mari gunakan cara berpikir objektif. Misalnya, sebelum kita memilih menerima atau menolak, apakah ktia telah memiliki informasi, fakta dan data yang akurat serta valid.

Kemudian, apakah masih ada informasi lain yang belum kita miliki. Selanjutnya informasi apa yang ingin kita dapatkan untuk meyakinkan sikap diri.

Terakhir, informasi apa yang harus kita miliki sebelum maju ke langkah berikutnya. Itulah cara berpikir “Topi Putih” dari Edward de Bono.

Baca Juga: Tahun 2022 Ini Pesan Anies Baswedan

Jika dahulu kita sering mendengar ungkapan, jangan mengambil keputusan saat marah. Maka era digital menghendaki setiap jiwa untuk tidak mengambil keputusan apa pun kecuali telah memiliki informasi dengan kualtias valid yang bisa kita andalkan.

Sosok Anies

Kabar Anies akan dijegal membuat publik semakin ingin mengetahui, apa kesalahan dari seorang Anies.

Kalau lihat media, berita tentang Anies berprestasi lebih mudah kita dapatkan di Google.

Contoh berita dari CNN Anies pernah memamerkan 12 penghargaan DKI Jakarta. Menariknya Anies menyebut itu adalah hasil kolaborasi Pemprov DKI Jakarta bersama DPRD.

Bentuk Penghargaan

Penghargaan itu meliputi pengembangan Kota Jakarta yang kian modern dan sustain. Berikut beberapa penghargaan itu.

Pertama, Sustainable Transport Award 2021 oleh Institute for Transportation Development Policy (ITDP) yang diberikan sebagai apresiasi terbaik bagi Kota Jakarta yang dinilai berhasil memperbaiki sistem mobilitas selama 18 bulan terakhir.

Kedua, Harmony Award 2020 oleh Kementerian Agama RI di mana Pemprov DKI bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memperoleh piagam atas kontribusi Jakarta membangun kehidupan dan kerukunan umat beragama

Berikutnya, yang ketiga yakni TOP Digital Awards 2020 untuk kategori Top Digital Implementation 2020 on Province Government Level Stars 5, Top Digital Transformation Readiness 2020 dan Top Leader on Digital Implementation 2020.

Penghargaan tersebut mengapresiasi inovasi Pemprov DKI di bidang teknologi, yakni super app JAKI yang mengintegrasikan seluruh data dalam satu aplikasi digital serta JakWIFI yang memfasilitasi internet hingga daerah terpencil di Ibu Kota.

Cara Menyimpulkan

Berdasarkan data tersebut (karena kalau semua data mau kita urai di sini, jelas akan sangat panjang) jelas, siapa sosok Anies.

Dari sisi keluarga ia adalah cucu diplomat RI yang luar biasa, yang menjadikan Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia, yakni AR. Baswedan.

Baca Lagi: Ujian Terberat Pemimpin

Kemudian dari sisi pendidikan, organisasi, Anies selalu jelas dan sangat terang. Semua yang ia lakukan buktinya asli. Mulai ijazah sampai penghargaan bagi DKI Jakarta.

Dengan demikian, publik harus mulai cerdas. Salah satu jalannya bisa pakai cara berpikir “Topi Putih” ala Edward de Bono.

Kumpulkan informasi secukup mungkin, pastikan informasi valid. Jangan ada kesimpulan sebelum benar-benar data dan informasi lengkap. Selanjutnya kalau ada yang menolak dengan propaganda, sampaikan saja satu hal, mana datamu?*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment