Home Opini Anies Antara Kata dan Aksi Nyata
Anies Antara Kata dan Aksi Nyata

Anies Antara Kata dan Aksi Nyata

by Imam Nawawi

Anies Baswedan, siapa tidak kenal. Sosok ini sangat populer. Kini menjadi bintang perpolitikan Tanah Air. Sosoknya cerdas, pandai merangkai kata dan juga lihai dalam aksi nyata.

Perlu saya tegaskan, saya bukan penggemar Anies Baswedan. Tetapi saya senang memberi perhatian kepada pemimpin yang memang menarik untuk kita ambil pelajaran.

Sebab sebagai warga negara, saya butuh ada sosok pemimpin yang sadar akan kata-katanya. Bertindak selaras dengan spirit dan cinta serta kalimat-kalimatnya.

Baca Lagi: Asal-Usul Halal Bihalal Menurut Anies Baswedan

Bukankah saya, Anda dan kita semua menghendaki pemimpin yang demikian?

Bukan yang jauh panggang dari api. Kata-katanya Utara tapi aksi nyatanya ke Selatan. Itu namanya bertepuk sebelah tangan.

Alat Ukur

Jika rasa cinta dan bangga kepada bangsa sendiri harus kita buktikan dengan ucapan, semua orang bisa. Bahkan kalimat “NKRI harga mati” semua bisa.

Tapi bagi manusia level pemimpin, tentu itu tidak cukup. Harus ada aksi nyata.

Nah, yang menarik aksi nyata itu ada pada Anies Baswedan. Ia berhasil membuktikan malah.

Bukti itu ialah dengan mengubah 32 nama jalan hingga gedung di Jakarta. Sebagaimana Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 565 Tahun 2022 tentang Penetapan Nama Jalan, Gedung dan Zona dengan Nama Tokoh Betawi dan Jakarta.

Jalan Srikaya berubah menjadi Jalan Mahbub Djunaidi. Selanjutnya Jalan Buntu berubah menjadi Jalan Raden Ismail. Terus Jalan Cikini VIII berubah jadi Jalan Tino Sidin dan masih ada lagi nama lainnya (lengkap baca di sini)

Kemudian ada jalan Pulau Panggang berubah menjadi Jalan Kyai Mursalin.

Coba Rasakan

Bagi saya pribadi seorang gubernur sempat-sempatnya mengubah nama jalan sesuai dengan tokoh dan kiprah serta historis para tokoh masa lalu, tentu dengan maksud menjadikan warga kotanya lebih hidup.

Sebagai contoh. Apa respon manusia (sehat akal) mendengar nama jalan Pulau Panggang dengan nama jalan Kyai Mursalin?

Lalu apa penilaian yang akan manusia (sehat akal) berikan antara pemimpin yang mengubah nama jalan lebih hidup dengan pemimpin yang cuma bisa mengubah-ubah harga BBM dan bahan pokok menjadi semakin sulit bagi rakyat?

Peneguhan Identitas

Langkah Anies Baswedan ini tentu sangat menarik. Upayanya sebagai pemimpin meneguhkan identitas orang Jakarta sangat visioner.

Pepatah mengatakah orang yang tidak tahu sejarah tidak akan bisa melangkah dengan kemenangan ke masa depan.

Bangsa Indonesia dalam globalisasi hampir terseret arus. Utamanya dalam nama-nama tokoh yang publik kenal.

Baca Lagi: Hidupkan Semangat Juang

Dengan mengubah nama jalan dengan nama tokoh yang jelas ada orang dan kiprahnya bagi masyarakat, itu mengajarkan kepada generasi mendatang, bahwa kalau Anda baik, bermanfaat bagi banyak orang, nama Anda akan terus hidup.

Seperti nama jalan saat ini. Keren parah!*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment