Home Opini Anak Muda, Berdakwalah!
Sembari kita bertanya, berdiskusi, mari kita ajak kaum muda untuk menjawab tantangan dakwah yang menganga ini

Anak Muda, Berdakwalah!

by Imam Nawawi

Anak muda, berdakwahlah! Bahasan ini tampaknya sedikit yang memberi perhatian mendalam. Apalagi yang mengulas dalam tulisan, sepertinya “super sangat sedikit”.

Ketika saya memasukkan kata “anak muda dan dakwah” Google menampilkan artikel tentang itu “terbaru” pada tahun 2021.

Artikel paling atas dari Republika, itu pun 20 Februari 2015 dengan judul “Dakwah untuk Kaum Muda Harus Kreatif.”

Kita mungkin akan mengajukan pertanyaan yang sama, mengapa bisa seperti itu?

Saat saya memasukkan kata “dakwah anak muda” sebagian situs menyajikan artikel berjudul tema ceramah. Seperti “5 Materi Kultum Singkat dan Menarik untuk Remaja.”

Krisis?

Apakah fakta itu bisa kita jadikan sampel bahwa kini tengah berlangsung krisis kaum muda berdakwah?

Penelusuran saya lanjutkan, kali ini bertemu dengan konten 9 Juni 2023 dengan judul berita “Seminar Sejarah Nasional, Kenalkan Tokoh Dakwah Kampus”.

Artinya masih ada detak dakwah kaum muda itu. Boleh jadi banyak anak muda berdakwah namun tidak dipublikasikan ke internet. Akibatnya kita tidak bisa melacak.

Kalau misalnya memang banyak dan tidak terpublikasi, maka jelas itu bahwa anak muda sekarang sedikit yang terampil dan mau menjadikan pena sebagai lahan jihad dan dakwah digital.

Katakanlah itu benar, maka masalah kita sekarang dua. Pertama, anak muda tidak begitu aktif dalam berdakwah. Kedua, sedikit anak muda yang bisa menuliskan kegiatan dakwah mereka untuk syiar ke internet.

Perbaikan?

Dari fakta yang berbasis online ini (anggap itu fakta) kira-kira apa langkah perbaikan yang efektif untuk kita perjuangkan?

Baca Lagi: Jejak Kebaikan yang Harus Kita Tinggalkan

Pertama, harus ada inisiasi dari sebagian umat Islam, terkhusus kaum muda untuk membuat program dakwah yang menarik dan inovatif.

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir dalam paparan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) 3 tahun silam mengatakan bahwa harus ada anak-anak muda yang cerdas, kreatif, inovatif, dengan karakter Islam yang kuat, hadir sebagai dai muda.

Sementara itu Ketua Umum Hidayatullah, Nashirul Haq mengatakan umat Islam harus mengutamakan dakwah.

“Arus utama gerakan para Nabi adalah dakwah,” katanya kala membuka Sarasehan Dakwah Korps Muballigh Hidayatullah (KMH) di Jakarta (21/12/23).

Kedua, pelatihan dakwah dengan menulis. Ini juga tidak bisa kita pandang biasa, meskipun media sosial tampak memudahkan segalanya.

Khusus tentang ini, RahmaID adalah gerakan yang menarik jadi inspirasi kaum muda. Pada 14 Agustus 2022 komunitas yang digerakkan kaum muda Muhammadiyah itu telah memiliki 1500an kontributor. Wajar jika kemudian RahmaID optimis meramaikan dakwah digital melalui tulisan.

Akan tetapi dengan jumlah penduduk mencapai 229,62 juta, jumlah 1500-an anak muda yang tekun menulis untuk dakwah itu apakah sudah memadai.

Sembari kita bertanya, berdiskusi, mari kita ajak kaum muda untuk menjawab tantangan yang menganga ini.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment