Jika ada perkara yang amat penting, itu adalah adab. Kata ini, tampaknya kata ini sudah mulai akrab di telinga banyak orang. Dan, kala saya mengikuti kajian parenting wali murid SD Integral Hidayatullah Depok, saya kembali temukan ungkapan bahwa adab amatlah penting.
Ustadz Moh. Fauzil Adhim sebagai narasumber dalam kajian itu mengatakan bahwa dengan menanamkan adab maka anak akan meraih berkah di dalam menuntut ilmu. Karena ketika perkara penting ini tertanam dalam diri anak, mereka akan cinta kepada ilmu.
Ketika dalam hati sudah tertanam cinta kepada ilmu, maka daring atau jarak jauh pembelajaran dijalankan, para murid itu akan tetap besungguh-sungguh di dalam belajar. Jika tidak, jangankan jauh, di dalam kelas pun mereka tidak akan tertarik dengan aktivitas pembelajaran.
Baca Juga: Era Peradaban Baru
Bahkan lebih jauh, penulis buku-buku bestseller di bidang parenting itu mengatakan, anak tidak begitu perlu ditekankan apa bakatnya apa minatnya lalu ini dan itu. Tanpa adab di dalam dirinya, anak-anak seperti itulah yang sangat rapuh jiwanya karena menuntut ilmu bukan karena iman.
Ulama
Sayang saya tidak bisa tuntas mengikuti kajian tersebut karena ada sahabat saya Teuku Luqman Fitriansyah meninggal dunia dan saya pun izin keluar dari forum daring itu untuk segera ke lokasi ikut sholat jenazah.
Pak Luqman, biasa begitu saya dan teman-teman memanggilnya, termasuk orang yang sangat cinta ilmu. Saya pernah menyaksikan beliau ikut dauroh Quran bersanad. Bahkan, kata kolega saya, biasa disapa Pak Asa, senin lalu, beliau masih sempat tahsin bersama. Subhanallah.
Kembali pada sisi adab, langkah yang harus kita tempuh sekarang adalah melihat sejarah.
Pernah seseorang bertanya kepada Imam Syafi’i, “Sejauh mana perhatianmu terhadap adab?
Beliau menjawab, “Setiap kali telingaku menyimak suatu pengajaran adab meski hanya satu huruf, maka seluruh organ tubuhku akan ikut meraskaan (mendengarkan) seakan-akan setiap organ itu memiliki alat pendengaran.”
Artinya beliau amat sungguh-sungguh menyimak. Itulah adab para ulama besar dahulu di dalam menuntut ilmu.
Karya
Begitu pentingnya hal tersebut dalam diri utamanya kala menuntut ilmu KH. Hasyim Asy’ari, ulama yang juga pejuang kemerdekaan Indoensia menulis buku Adabul Alim wal Muta’alim.
Dalam satu uraiannya beliau mengutip sebuah hadits, “Hak seorang anak atas orangtuanya adalah mendapat nama yang baik, pengasuhan yang baik, dan adab yang baik.”
Kemudian Imam Zarnuji dalam Ta’ilm Muta’alim menerangkan bahwa ilmu yang paling penting adalah ilmu hal, yakni ilmu tentang tingkah laku dan itu tidak lain adalah adab.
Baca Juga: Tegas Membagi Waktu
Subhanallah, karena begitu pentingya perkara ini, sampai-sampai ada ulama yang menjadikan adab sebagai wujud karyanya di dalam mendidik generasi. Semoga kita ke depan dapat menjadi dan sekaligus melahirkan generasi yang beradab.
Dan, ini merupakan satu manivestasi dari Pancasila yang memiliki sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Yuk kita mulai bersama-sama.*
Mas Imam Nawawi_Ketua Umum Pemuda Hidayatullah