Home Kajian Utama Agar Rumah Tangga Bahagia
Menikahlah karena Allah insha Allah bahagia selamanya

Agar Rumah Tangga Bahagia

by Mas Imam

Lepas sholat Dhuhur saya coba buka google, ternyata sedang trending gugatan cerai artis senior, Lulu Tobing terhadap suaminya, Bani Mulia. Padahal sepintas rumah tangga artis bisa dikatakan rumah tangga yang idealnya bahagia.

Tapi, saya cek ke belakang, ternyata tiga bulan pertama 2021 ada 8 artis di negeri ini yang bercerai.

Dengan demikian, persoalan rumah tangga untuk bahagia tidak semata-mata idealitas dalam kacamata umum publik berupa rupa, harta dan pengaruh.

Baca Juga: Ayahku Pahlawanku

Tetapi lebih pada kondisi kedua jiwa pasangan yang seharusnya saling ikhlas, sabar, dan pengertian, sehingga tidak satu sama lain berkedudukan saling mendominasi yang akhirnya tak dapat lagi dipersatukan.

Sebab

Pembekalan sebelum menikah termasuk langkah penting sebelum pernikahan

Pembekalan sebelum menikah termasuk langkah penting sebelum pernikahan

Rumah tangga bahagia itu memerlukan sebab atau pintu. Sebab pertama adalah iman dan amal shalih.

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).

Jadi, kalau memang ingin rumah tangga bahagia, tidak ada hal prioritas setelah iman selain daripada amal shalih.

Sebab kedua adalah menghidupkan dzikurllah di dalam rumah. Dzikir akan menjadikan hati tenang dan jiwa tenteram.

“Ketahuilah, hanya dengan dzikurllah hati akan menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du: 28).

Kala dialog bersama pasangan, usahakan jangan melulu tema dunia, penghasilan dan pekerjaan. Sebisa mungkin bicaralah yang menjaikan hati sejuk yakni menyampaikan atau membahas nikmat-nikmat yang telah Allah anugerahkan, sehingga lahir kesadaran sekaligus kesyukuran.

Tentu masih ada sebab-sebab lain yang dapat dihadirkan. Namun secara umum, dua poin di atas merupakan dasar dan setiap rumah tangga sejatinya mampu untuk mengamalkannya.

Bahagia Sejati

Bahagia bukan sebatas tercukupi kebutuhan dasar berupa sandang, pangan dan papan, tetapi juga kebutuhan ruhiyah manusia itu sendiri.

Dalam hal ini maka suami dan istri harus mampu saling menghargai dan berperan sebagaimana mestinya.

Sebagai leader, suami harus mengayomi, bijaksana dan bisa mendengar. Lebih jauh juga dapat berperan sebgai pencari nafkah yang ulet.

Kemudian, istri harus mampu menjalankan tugas dengan baik, peduli, perhatian dan hormat serta patuh kepada suami, sehingga masing-masing dapat saling mengisi dan melengkapi.

Baca Juga: Ide Konstruktif untuk Negara

Sesekali tema dialog arahkan pada hal yang Allah perintahkan dan Nabi teladankan. Misalnya, kalau menurut Ustadz Abdullah Said, “Kapan kita Tahajjud bersama?”

Jika suami istri di antara tema-tema dialognya adalah hal spiritual, insha Allah kekurangan dan kesalahan yang ada pada masing-masing diri dapat dimaklumi. Tetapi begitu yang diulas selalu kekurangan satu sama lain, percayalah, api perpecahan akan sulit dipadamkan. Allahu a’lam.

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment