Pagi masih syahdu, tapi pikiran sudah aktif. Itu memang semacam ritual pagi saya selepas salat Subuh. Sambil mendengarkan tausiyah dari Ustaz Nuruddin dalam Youtube, saya sepakat dengan pemaparan beliau. Satu hal penting yang mendorong saya menuliskannya dalam kesempatan ini. Yakni bahwa setiap manusia punya kelebihan. Allah menitipkannya pada kita. Tugas kita adalah menemukannya.
Ironisnya, banyak dari kita lebih asyik menemukan masalah. Terus kalau ketemu masalah, inginnya langsung menyerah. Padahal seekor anak ayam pun harus berjuang memecahkan cangkang telurnya sendiri kalau ingin menetas dan menghirup udara bebas.
Kebanyakan orang sibuk dengan rasa malas dan ogah-ogahan. Padahal, kita berpotensi ‘mati’. Bukan mati fisik, tapi mati harapan. Mati masa depan. Kenapa? Karena kita hanyut dalam kemalasan.
Coba perhatikan bagaimana penduduk negara maju mengelola waktu, menumbuhkan semangat belajar dan bekerja. Mereka benar-benar hidup dengan harapan, karena paham apa kelebihannya dan akan seperti apa dalam kehidupan masa depan.
Mereka yang tidak tahu kelebihannya akan mudah menyerah. Bahkan hidup mereka tidak punya arah.
Mereka juga akan merasa tidak berharga. Padahal, ada potensi besar di dalam jiwa mereka. Hanya saja, mereka belum mau mencarinya. Jadi tugas kita betul-betul untuk bisa menemukannya.
3 Langkah Mudah Menemukan Kelebihan Diri
Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa kita coba.
Pertama, mencoba hal baru. Jangan takut keluar dari zona nyaman. Ikut kelas hobi baru, belajar bahasa, atau coba membuat sesuatu. Pengalaman baru akan membantu Anda melihat bakat tersembunyi.
Kedua, tanyakan pada orang terdekat. Terkadang, orang lain lebih tahu kelebihan kita. Tanyakan pada teman, keluarga, atau pasangan. Tanyakan, “Menurut kamu, saya paling jago apa?”
Ketiga, renungkan pengalaman terbaik kita. Pikirkan momen saat kita merasa paling bersemangat. Apa yang kita lakukan saat itu? Keberhasilan apa yang membuat kita bangga? Jawaban dari pertanyaan ini adalah petunjuk.
Bukan Beban
Menemukan kelebihan diri itu bukan beban, tapi bisa mengerti apa hadiah dari Allah. Terus lakukan pencarian itu selama belum kita temukan.
Saya mau menulis setiap hari karena saya tahu itulah kelebihan saya. Seakan-akan Allah berbicara kepadaku bahwa tugasmu dalam kehidupan dunia ini adalah menelurkan ide dan terbangkan melalui internet.
Dahulu saya dapat nasihat dari guru, kamu akan menjadi apa yang kamu paling suka, yang paling kamu senangi untuk terus kamu lakukan. Bahkan kamu rela meninggalkan permainan demi apa yang kamu suka. Saya rela membaca dan menulis meski ada undangan main layangan, main sepakbola dan lain sebagainya.
Semoga kita termasuk orang yang mau terus mencari dan menemukan. Jangan biarkan harapan kita mati karena kemalasan.
Mari kita merenung, sudahkah kita berusaha menemukan anugerah terindah yang Allah berikan?*