Home Kajian Utama 5 Hal Penting Tentang Menulis
5 Hal Penting Tentang Menulis

5 Hal Penting Tentang Menulis

by Imam Nawawi

Ketika seseorang membeli handphone, maka ia harus memperhatikan apakah pelindung layar dan bahkan charger, headset dan seterusnya telah ada atau belum, maka seperti itu pun menulis. Setidaknya ada 5 hal penting yang harus jadi perhatian kita tentang menulis.

Saya sangat bersyukur karena 5 hal penting ini merupakan tangkapan peserta dalam agenda “Training Jurnalistik” yang merupakan even kolaborasi Laznas BMH Kaltim, Media Center Ummul Qura dan STIS Hidayatullah Balikpapan (24/2).

Baca Juga: Menulis itu Memulai

Dari pagi hingga sore, saya hanya berbicara tentang betapa menulis itu bagus, penting, mendesak serta urgen bagi siapapun, terutama bagi perjalanan dan perkembangan narasi bangsa Indonesia. Lalu apa sajakah 5 hal penting itu?

Tenang, Konsisten dan Allah Menyukai

Pertama, menulislah dengan tenang. Jangan terburu-buru, sehingga memahami aktivitas menulis dari memulai dan selesai harus dalam satu waktu.

Pemahaman seperti itu membuat orang berpikir bahwa menulis butuh waktu khusus, panjang dan tidak ada aktivitas lain. Tentu saja sebagian orang akan gagal melakukannya, terlebih mereka yang juga punya aktivitas utama, entah kuliah apalagi bekerja.

Menulislah dari kapan Anda ingin menulis. Ada, ide, silakan ke laptop, kemudian tulis. Tersendat, ya, tutup saja. Lakukan aktivitas lain. Kalau sudah fresh, atau ada suara hati ingin kembali menulis, buka laptop dan lanjutkan, menulisnya. Terus seperti itu sampai ke titik puncak, tuntas tulisan.

Kedua, menulislah dengan niat yang benar karena Allah. Seperti aktivitas lainnya, menulis juga butuh tekad, nikat ikhlas. Ketika menulis berlandaskan niat seperti itu, energinya akan terus besar, kapan dan dimanapun. Sebab orientasinya jelas, menulis sebagai sajadah panjang pengabdian kepada-Nya.

Begitu menulis hanya dilakukan karena niat jangka pendek dan kepentingan sesaat, percayalah, energinya memang bisa langsung membumbung, namun tidak lama kemudian lenyap, layaknya asap kala terbang, pasti hilang dalam pandangan mata.

Ketiga, sadar bahwa aktivitas menulis adalah hal yang Allah sukai. Terlebih ketika menulis menuntut setiap insan membaca, membaca dan membaca. Jelas, menulis adalah membaca yang lebih dalam, berulang kali, dan lebih luas, lebih luas dan semakin luas. Jadi, siapa menulis, Allah suka kepada orang itu. Karena alasan utama, menulis itu membuat kita wajib membaca.

Asah Sebagai Skill dan Tulislah Apapun Juga

Keempat, jadikan menulis sebagai skill unggulan dalam diri kita. Orang bisa jadi apapun, tetapi kalau ia bisa menulis, nilainya akan berbeda. Seorang dokter yang bisa menulis akan jadi seperti Ibn Sina. Seorang filosof yang pandai menulis akan jadi seperti Imam Ghazali. Seorang ahli fiqh yang juga menulis, akan jadi seperti Imam Syafi’i. Dan, masih banyak lagi.

Baca Lagi: Bahagia dengan Berkarya

Kelima, menulis apapun dalam kehidupan ini, termasuk kalau diri mengalami kebingungan, maka kebingungan itu pun bisa kita jadikan tema dalam penulisan. Apa bingung kata Allah dalam Alquran, bagaimana mengatasi bingung secara ilmiah dan seterusnya, sampai akhirnya kebingugan itu pergi dalam kehidpan diri sendiri.*

Mas Imam Nawawi

 

 

 

Related Posts

Leave a Comment