Mengenali sebab merupakan 50% cara menemukan jawaban dari persoalan yang manusia hadapi. Termasuk dalam hal ini soal insecure. Nah sekarang kita akan kenali tiga sebab insecure hantam mental seseorang.
Belakangan banyak peristiwa yang menyayat hati. Mulai dari istri meninggalkan suami. Suami meninggalkan begitu saja istri dan anaknya.Termasuk anak menuntut orangtuanya secara hukum karena soal harta warisan.
Dalam dunia remaja tidak kalah buruknya. Ada yang jadi korban penipuan dengan iming-iming bekerja di kota. Termasuk remaja putri yang salah pergaulan sampai kemudian menderita lahir dan batin.
Baca Lagi: Wahai Remaja Hadapi Insecure dengan Rumus Ini
Nah, semua itu tentu penting untuk jadi pelajaran setiap orang, sehingga dirinya tidak terjerembab pada keburukan justru ketika diri terlilit perasaan yang tidak perlu, insecure salah satunya.
Hedonis
Sebuah buku menjelaskan bahwa sebab insecure yang paling umum ialah cara berpikir hidup yang hedonis.
Yakni mengukur kebahagiaan sebatas dari aspek fisik dan material.
Jadi orang akan bahagia hanya kala memiliki banyak uang, wajah yang cantik, langsing, juara kelas, dekat pejabat, dan lain sebagainya.
Akibatnya seseorang hanya sibuk membanding-bandingkan diri denga orang lain. Akibatnya diri sendiri merasa tidak beruntung dan karena itu jadi minder dan berpikir negatif.
Pengalaman Buruk
Terlalu lama hanyut dalam suasana sakit karena pengalaman buruk juga bisa jadi sebab insecure.
Misalnya pernah mengalami kegagalan, penolakan atau bahkan didiskreditkan dalam pergaulan.
Ketika seseorang tidak segera berjuang untuk move on maka ia akan terseret pada kondisi mental yang insecure.
Akibatnya menolak pandangan baru, merasa hanya dirinya yang sengsara dalam kehidupan ini dan seterusnya.
Padahal masa lalu adalah pelajaran. Hari ini adalah perjuangan. Dan, esok harus kita sambut dengan optimisme, perjuangan dan pengorbanan.
Tidak Percaya Diri
Tidak percaya diri juga merupakan penyakit mental. Kalau tidak kita atasi, maka rasa tidak percaya diri ini juga bisa jadi sebab insecure.
Rasa percaya diri sulit hadir dalam diri seseorang boleh jadi karena lingkungan atau pergaulan yang tidak sehat.
Seperti teman yang selau mengolok-olok, terutama kala diri ingin melakukan perubahan diri. Termasuk terlalu percaya pada informasi dan konten media sosial yang tidak konstruktif terhadap mental dan akal.
Langkah Solusi
Ketika tiga hal itu tidak segera mendapat penanganan, maka kerugian akan mengancam kehidupan seseorang.
Mulai dari depresi, gangguan makan, terus dalam kecemasan, bahkan boleh jadi akan terkena paranoid.
Lantas apa solusi dari itu semua?
Langkah paling utama ialah memahami hakikat hidup manusia itu sendiri.
Sebagai ciptaan allah manusia memang lemah (QS. An-Nisa: 28). Maka manusia hanya akan kuat dengan Alquran dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Hanya iman yang bisa selamatkan manusia dari kelemahan hakikat. Seperti lemah tekad, lemah kemauan, lemah visi, lemah akal dan lemah mental.
Oleh karena itu daripada terjerembab pada hal buruk dan pikiran negatif, lebih baik bangkit. Cari teman yang punya visi dan karakter yang baik. Masuk dalam komunitas yang konstruktif secara akal dan mental.
Lebih dari itu, bermedia sosial-lah dengan target mendapatkan ilmu dan hal yang bermanfaat. Bukan hanya melihat-lihat orang pamer wajah, pamer plesiran atau pamer kekayaan.
Baca Juga: Memahami Hukum Sukses
Terakhir, waktu akan terus bergulir dan keadaan akan berubah. Dan, Allah tidak memberikan sesuatu kehidupan pada mansuia melainkan sesuai dengan kadar kemampuannya memikul dan menanggung.
Jadi, buat apa lagi takut dan insecure? Lebih baik perbanyak dzikir dan jadi pribadi yang pandai bersyukur.*