Home Artikel 3 Poin dalam Diri yang Perlu Pemuda Pergerakan Milki
3 Poin dalam Diri yang Perlu Pemuda Pergerakan Milki

3 Poin dalam Diri yang Perlu Pemuda Pergerakan Milki

by Imam Nawawi

Udara masih dingin walau akan beranjak hangat. Saat itu mata ini menyisir buku karya Hermawan Kartajaya judulnya “Citizen 4.0.” Bukan buku baru, karena terbit 2017. Akan tetapi saya menemukan 3 poin penting (aslinya 6) yang kalau ada dalam diri pemuda pergerakan, itu akan sangat bagus.

Pertama, physicality

Poin ini mendorong kaum muda memiliki tampilan fisik yang menarik.

Menarik, kata Hermawan bukan berarti harus seksi dan menggoda. Melainkan menarik adalah enak dilihat dan dapat memberi impresi berkesan sejak awal berinteraksi.

Simpelnya, orang menarik itu kalau ketemu nyambung, tidak menggurui dan tidak mendominasi pembicaraan. Mungkin juga bisa begitu, maksudnya.

Baca Juga: Pemuda Mau Kemana?

Lebih jauh, mungkin harus komitmen menjadi pribadi yang sopan dan ramah kepada siapapun. Baik yang telah dikenal ataupun yang belum kenal.

Dalam hal memiliki daya tarik, penampilan tentu yang paling permukaan.

Oleh karena itu berusaha rapi dan menarik dalam berpakaian, termasuk hal yang perlu.

Meski begitu kalau ada kekurangan dalam diri, sikap menerima diri sendiri bagian hal penting. Karena menarik bukan saja soal fisik, tetapi juga jiwa, terutama akhlak.

Kedua, intellectuality

“Percuma saja bila menarik tetapi tidak ada isinya.” Itu penegasan Hermawan.

Dalam Islam kita kenal konsep Iqra’ Bismirabbik. Artinya kaum muda idealnya tidak jauh dari penguatan intelektual dengan tekun membaca.

Bagaimanapun membaca adalah pekerjaan lama, namun tidak ada cara paling baik untuk memperkaya pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir, selain membaca.

Membaca perlu, tetapi interaksi dan diskusi dengan orang lain juga penting.

Jadi sering-seringlah bertemu dengan orang yang ahli, yang mampu mengajarkan cara berpikir kritis untuk menjadi pemuda problem solver.

Ketiga, sociability

Hal ini kaum muda harus mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan baik.

Baca Lagi: Mengubah Segalanya dari Diri Sendiri

“Semakin dalam kita mengenal seseorang semakin paham juga kita dengan hasrat dan kegelisahan terdalam orang tersebut,” tegas Hermawan.

Salah satu cara menjalin hubungan yang baik dengan orang lain adalah belajar menjadi pendengar yang baik. Jangan hanya mau bicara sendiri.

Saat orang lain bertutur, dengarkan dengan penuh perhatian dan jangan menyela, apalagi menggantikannya berbicara.

Lebih jauh jangan mudah menghakimi orang lain. Maafkan orang lain jika ada kesalahanya kepada kita. Dan, kita harus berusaha menjadi orang yang positif dan selalu optimis.

Tiga poin ini walau aslinya adalah untuk membangun kemampuan marketing yang mumpuni, namun sebenarnya juga bermanfaat dalam membangun diri, utamanya kaum muda yang aktif dalam pergerakan. Agar mampu menjual ide, visi, bahkan program penting yang diusung.*

Mas Imam Nawawi

 

Related Posts

Leave a Comment