Home Artikel 3 Langkah Terang Meraih Ketenangan
Ketenangan

3 Langkah Terang Meraih Ketenangan

by Imam Nawawi

Berapa banyak orang hidup dengan limpahan materi, jabatan dan pengaruh. Tapi semuanya seakan hampa. Tidak dapat melahirkan ketenangan hidup. Bukti tidak tenang, mereka gagal menjadi inspirasi kebaikan. Tentu kita butuh meraih ketenangan itu. Berikut tiga langkah terang yang bisa jadi komitmen kita mengisi kehidupan.

Langkah Pertama, Ingatlah Allah

Mengingat Allah adalah pondasi utama untuk hidup tenang. Kita bisa cek akan hal itu langsung pada ayat ke-28 surah Ar-Ra’d.

Bagaimana maksud dari mengingat Allah itu?

Sekarang, bayangkan kita ingat akan sosok ibu atau ayah yang meninggal dunia. Apa yang akan kita lakukan?

Minimal kita akan mengirimkan doa. Bersedekah atas nama mereka berdua. Puncaknya kita akan menguatkan tekad menjadi anak yang sholeh atau sholehah bagi keduanya.

Begitu pun kalau kita mengingat Allah. Maka kita sadar akan hakikat hidup ini. Semua kejadian, persitiwa adalah kehendak-Nya. Jika itu bagus, kita bersyukur. Apabila itu tidak mengenakkan hati, kita akan mengambil pelajaran dan bersabar.

Kalau kita mau perhatikan secara mendalam, inti kehidupan dunia ini memang ujian. Siapa yang ingat kepada pemberi ujian, dia akan tenang selama-lamanya. Meski badai dan gelombang seperti tak berhenti menerjang.

Hati menjadi tenang karena sadar dan yakin Allah Maha Adil. Tidak mungkin Allah memberi ujian melampaui kemampuan hamba-Nya dalam memikul.

Langkah Kedua, Berbuat Baik

Perbuatan baik melahirkan ketenangan. Sebaliknya perbuatan buruk mengundang kegelisahan, bahkan keguncangan.

Perhatikan seorang pelajar yang ia berbuat baik dalam sekolah atau kuliah. Ia akan menyiapkan semua dengan baik. Karena itu dia punya disiplin tinggi. Begitu tiba ujian, ia tidak risau. Ia telah siap.

Bahkan orang akan melihat bahwa pelajar yang punya kesiapan itulah yang layak direkrut dalam pekerjaan.

Dalam kata lain, siapa merawat perbuatan baik, ia sama dengan menyusun kebaikan untuk masa depannya.

Sebaliknya, kalau ada pelajar membuang-buang waktu. Kemudian boros dalam belanja dan tidak baik dalam pergaulan, ia pasti akan bertemu kesulitan.

Saat kesedihan menyapa, ia tidak terima. Memaki masa lalu, bahkan membenci dirinya sendiri. Padahal ia cukup bertaubat dan mengubah mindset lalu perilakunya. Insya Allah tenang akan ia raih.

Jadi, kalau ada hati merasa gelisah akan kebaikan masa depan. Maka jawablah dengan berbuat baik dari sekarang. Kalau ada penyesalan akan masa lalu, segera ubah pola pikir. Kemudian wujudkan dengan perilaku konkret, dalam kebaikan.

Langkah Ketiga, Sabar dan Shalat

Hidup tidak selamanya indah. Langit tak selalu cerah. Begitu kata sebuah bait nasyid dari Malaysia. Kita pasti akan bertemu ujian hidup.

Jangan takut, hadapi semua dengan prinsip Islam. Yakni kuatkan mental lalu ikuti dengan tindakan sabar dan memelihara shalat dengan baik.

Mengeluh, tidak akan menjadikan kita sampai pada ketenangan. Sebaliknya, sujud kepada-Nya akan memberi ketenangan hati luar biasa.

Jadi, mulailah untuk meneguhkan iman dengan sekuat-kuatnya. Lalu, fokuslah untuk terus berbuat baik. Kalau orang tidak peduli, tidak membalas, tidak masalah. Allah pasti menyediakan sebaik-baik balasan.

Terakhir, sabar dan shalat. Keduanya adalah senjata terbaik untuk meraih ketenangan hidup dan kebahagiaan yang hakiki. Terutama dalam mengarungi kehidupan dunia yang fana, yang penuh gelombang dan ujian.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment