Home Artikel 3 Langkah Memulai Perubahan Diri
3 Langkah Memulai Perubahan Diri

3 Langkah Memulai Perubahan Diri

by Imam Nawawi

Banyak orang tidak puas akan dirinya. Padahal ada banyak keinginan, harapan bahkan cita-cita yang ingin dicapai. Biang keroknya biasanya adalah kemalasan, ketidakkonsistenan, dan tidak disiplin. Lantas apakah langkah untuk memulai perubahan diri telah sirna? Tentu tidak! Kita mulai dengan tiga langkah sederhana ini.

Bangun Dini Hari

Pertama, biasakan bangun pagi, tepatnya dini hari. Bangun pagi merupakan kunci setiap diri dapat mengisi hari dengan produktivitas. Dan, soal ini bukan saja jadi khazanah umat Islam tetapi semua bangsa.

Contoh terbaru adalah CEO Apple, Tim Cook. Ia biasa bangun pukul 03.45 dini hari. Karena dia bukan Muslim maka yang ia lakukan adalah langsung memeriksa email, sedikit olahraga kemudian siap-siap ke cafe sebelum ke kantor.

Bagi kita yang Muslim tentu saja bangun dini hari adalah kesempatan untuk mendekat kepada Allah. Sejarah juga mencatat bahwa orang yang sangat spektakuler menaklukkan konstantinopel adalah pemuda yang tidak pernah putus Sholat Tahajud.

Baca Juga: Bahagia dengan 1 Langkah Perubahan

Selambat-lambatnya sudah harus bangun sebelum azan Shubuh berkumandang. Hal ini dapat memberikan ruang diri untuk lebih teliti dan bersiap lebih baik untuk aktivitas sepanjang hari.

Oleh karena itu hindari begadang. Apalagi untuk ngobrol yang tidak karuan. Tidak berguna dan tidak bermanfaat.

Membaca Biografi Tokoh

Langkah kedua ialah membaca biografi tokoh besar. Ketika seseorang mengalami penurunan semangat dalam hidup membaca biografi tokoh besar adalah solusi paling manjur.

Karena dalam biografi tokoh besar kita akan mendapat bagaimana kegigihan mereka di dalam mengisi kehidupan yang penuh idealisme dan perjuangan.

Katakanlah biografi seorang Agus Salim. Diplomat ulung Indonesia yang menaklukkan banyak tokoh diplomat dari Eropa. Iya hidup pada era internet belum hadir, tetapi kemampuan menguasai bahasa benar-benar sangat luar biasa. Tentu saja itu tidak diperoleh dengan cara biasa-biasa saja.

Konon presiden pertama Republik Indonesia Bung Karno untuk bisa berbicara hebat di depan publik ia tidak segan latihan pidato di depan di tengah sawah. Di sana ia bisa berteriak dan berekspresi sesuka hati.

Stop Kebiasaan Buruk

Langkah paling praktis adalah berhenti melakukan kebiasaan buruk. Tetapi sekedar menghentikan tanpa dukungan kesadaran mindset ini juga bukan solusi paten.

Baca Juga: Jangan Sampai Cepat Pikun

Seperti firman Allah yang pertama dalam Alquran membaca dengan nama Allah adalah syarat pertama. Kalau seseorang membaca dengan nama Allah apakah mungkin selanjutnya adalah perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran?

Itu berarti untuk bisa menjadi baik kita harus betul-betul membaca kekuasaan Allah kemudian meyakini sepenuh hati. Karena orang yang bisa berhenti dari kebiasaan buruk hanya orang-orang yang yakin kepada Ilahi.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment