Home Artikel 3 Keuntungan di Balik Kesulitan
3 Keuntungan di Balik Kesulitan

3 Keuntungan di Balik Kesulitan

by Imam Nawawi

Keuntungan di balik kesulitan, apakah ada? Ternyata ada. Kesulitan adalah cara Allah memberikan pendidikan sekaligus memperlihatkan kekuasaan-Nya.

Saleha Juliandi penulis buku “Menghadapi Keresahan Hati” memberikan semangat kepada anak-anaknya.

Baca Juga: Menulis Sebagai Pembangkit Semangat

“Jadilah anak-anak yang selalu bersyukur walaupun menghadapi kesulitan sekalipun. Karena kesulitan itu bisa menguatkan, menyelamatkan, bahkan mem-‘besar-kanmu.”

Menguatkan

Nabi Yusuf Alayhissalam adalah sosok yang cerdas lagi tampan. Tetapi justru itu menjadi sebab saudara-saudaranya iri. Tambah Nabi Yusuf adalah yang paling Nabi Ya’kub sayang.

Kesulitan demi kesulitan hidup pun menerpa sosok Yusuf. Dari masa belia hingga tumbuh dewasa.

Mulai menderita karena dijebloskan ke sumur, kemudian menjadi budak yang diperjual belikan, fitnah dan masuk penjara. Namun akhirnya Allah akhiri semua itu dengan satu kemuliaan yang sangat luar biasa.

Nabi Yusuf menjadi bendahara negara Mesir dan mampu menyelamatkan peradaban manusia dari ancaman krisis pangan berkepanjangan.

Jadi, terbukti, bahwa kesulitan bisa memberikan keuntungan menguatkan. Dengan ketentuan sabar dan tawakkal serta ikhtiar dan konsisten dalam iman.

Menyelamatkan

Kesulitan seringkali menyelamatkan seseorang dari kebinasaan. Sebagaimana kisah Salman Al-Farisi menjemput hidayah.

Ia adalah anak bangsawan dan hidup dalam kemapanan materi luar biasa. Tetapi karena ada rasa ingin bertemu Nabi Muhammad SAW untuk meraih manisnya iman, ia rela masuk ke dalam kesulitan demi kesulitan.

Singkat cerita, Salman sempat menjadi budak. Namun kemudian kala hatinya kokoh ingin membuktikan kenabian Rasulullah Muhammad SAW semua kesulitan itu ia hadapi dengan ringan.

Sampai akhirnya ia menemukan apa yang membuatnya yakin bahwa Muhammad adalah Nabi SAW.

Sekiranya Salman memilih duduk-duduk berkebun atau berbisnis dan membangun istana dengan kekayaannya, boleh jadi ia tidak akan mengenal Islam dan karena itu mati dalam kerugian besar.

Mem-“besar”-kan

Kesulitan kerapkali membesarkan seseorang. Hal ini ada pada diri Rasulullah SAW sendiri.

Bagaimana beliau lahir sebagai anak yatim, harus menggembala kambing dan berdagang sampai ke negeri Syam.

Tapi lambat laun kemudian barulah orang memahami bahwa semua kesulitan masa kecil Muhammad itu mengantarkan dirinya memiliki jiwa besar bahkan mampu menjadi pemimpin super besar.

Baca Juga: Kenangan Indah yang Menginspirasi

Oleh karena itu, jangan alergi dengan kesulitan. Apalagi kalau kesulitan itu datang karena diri punya niat dan visi mulia bagi kehidupan umat manusia.

Dengan sabar, sholat, tawakkal dan terus ikhtiar, insha Allah akan ada garis akhir yang kemudian Allah letakkan kita pada kebahagiaan yang tiada tara.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment