Home Artikel 3 Kerugian Mengeluh dalam Kehidupan
3 Kerugian Mengeluh dalam Kehidupan

3 Kerugian Mengeluh dalam Kehidupan

by Imam Nawawi

Beberapa jenis kerugian kadang datang karena ulah manusia itu sendiri. Satu yang jarang sekali manusia sadari adalah mengeluh.

Mengeluh dalam kamus artinya menyatakan susah karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya.

Baca Lagi: 3 Keuntungan di Balik Kesulitan

Artinya orang merasa dirinya dalam kondisi sulit menghadapi kenyataan, fakta atau perilaku orang lain.

Namun sayangnya mengeluh bukan sebuah pilihan bijak. Orang yang mudah mengeluh ia akan terus merasa dirinya lemah, mudah menyerah dan menyalahkan pihak lain.

Mengambil Jalan Optimis

Pada dasarnya setiap orang bisa dan mungkin rasional dalam beberapa hal untuk mengeluh. Namun memilih mengeluh sama dengan merusak mental sendiri.

Jadilah orang yang mampu mengambil jalan lain. Yakni memilih untuk bisa mengelola diri sehingga meminimalisir untuk memilih mengeluh.

Bahkan kalau bisa berpikir bagaimana bisa menemukan solusi atas masalah yang terjadi. Itu berarti sikap kita terhadap kondisi yang sulit, berat, atau susah adalah terus berjuang.

3 Kerugian Nyata

Orang yang suka mengeluh akan mengalami kerugian nyata dalam hidupnya.

Pertama, kehilangan kekuatan berpikir rasional. Hal ini karena setiap hal selalu ia pandang dengan kacamata kegagalan.

Ia tidak bisa mencerna saran dan nasihat yang baik. Sebaliknya ia selalu yakin bahwa kebaikan tidak akan pernah membahagiakan. Karena itu ia memilih untuk tidak berjuang.

Kedua, mengundang penyakit. Orang yang selalu mengeluh, tidak mau berpikir positif dan fokus menemukan solusi akan mudah didatangi oleh penyakit.

Setidaknya stres, frustasi hingga depresi. Jadi, kurangi bahkan jauhi kebiasaan mengeluh.

Ketiga, bisa mendorong diri pada ketidakrelaan atas apa yang terjadi. Padahal dalam Islam segala hal yang terjadi harus diterima kemudian sebisa mungkin mengambil hikmah dan pelajaran.

Sebab hakikatnya semua yang terjadi dalam hidup seseorang telah Allah tetapkan. Oleh karena itu berjuanglah untuk ridha, bukan mengeluh.

Baca Lagi: Menulis sebagai Pembangkit Semangat

Jadi, lebih baik memilih optimis lalu beramal sholeh.

Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.” (QS. Fushshilat: 46).*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment