Home Kajian Utama 3 Kekuatan Pemuda, Jangan Dilemahkan
3 Kekuatan Pemuda, Jangan Dilemahkan

3 Kekuatan Pemuda, Jangan Dilemahkan

by Imam Nawawi

Anak muda selalu menjadi harapan. Dalam dirinya tersimpan begitu banyak kekuatan. Sesi ini kita akan bahas 3 kekuatan pemuda.

Kekuatan ini ada dalam diri setiap pemuda. Tetapi tidak semua memahami apalagi menyadari.

Mengapa ada yang menyadari dan tidak, itu karena ada yang ingin menjadikan hidupnya lebih baik dan ada yang meratapi kehidupannya karena masa lalu yang buruk dan menyerah.

Baca Juga: Pemuda itu Soal Mental dan Karakter

Atau boleh jadi karena pemuda itu tidak peduli tentang hari ini, akan masa depan, dan hendak mewariskan apa bagi kehidupan generasi mendatang.

Kekuatan Pertama

Kekuatan pertama pemuda adalah fisik. Anak-anak muda yang memungkinkan untuk menjelajahi alam ini baik pendakian maupun datar dan terjun ke bawah.

Fisik pemuda memungkinkan mereka untuk menjangkau area lebih luas, menjelajah lebih lama, dan memahami sesuatu dengan lebih segar.

Tidak heran kalau Rasulullah sendiri juga pernah mengangkat seorang pemuda berusia 17 tahun menjadi panglima perang untuk pasukan muslimin melawan Romawi. Pemuda itu adalah Usamah bin Zaid.

Jadi bukankah satu kerugian kalau dengan kekuatan fisiknya pemuda hanya begadang, wira-wiri tanpa arti, ataupun menghabiskan hari hanya dengan berbaring.

Kalau merasa sulit untuk melihat bagaimana profil pemuda masa Islam jaya setidaknya Anda bisa belajar dari Ronaldo yang memanfaatkan umur mudanya dengan berlatih dan bermain sepak bola penuh totalitas.

Kekuatan Kedua

Kekuatan kedua seorang pemuda adalah pemikirannya. Dalam diri seorang pemuda terdapat miliaran partikel yang menyimpan begitu banyak pengetahuan.

Kalau pemuda memahami akan kekuatan pemikiran ini, maka dia akan mengisi 24 jam waktunya dengan amal dan kegiatan yang membangun.

Mengapa banyak pemuda hari ini mengeluh, gampang pusing, dan tidak optimis, itu karena kita terbiasa untuk tidak menggunakan pemikiran sehingga seperti otot di dalam kaki ketika diajak berjalan jauh ia langsung meradang.

Seorang mahasiswa pernah bertanya kepada saya mengapa dirinya ketika membaca buku belum 10 menit sudah mengantuk.

Itu terjadi karena dia tidak pernah melatih pikirannya Dengan memahami ilmu dengan sungguh-sungguh.

Ibarat orang mau berlari 10 km ia tidak pernah berlatih lari dengan jarak pendek, tetapi sekali berlari ingin langsung menaklukkan jarak itu. Anda tahu apa hasilnya bukan?

Oleh karena itu pemuda harus menyadari kekuatan pemikirannya. Jangan merasa telah cukup untuk tidak belajar. Terus asah dan bangun kebiasaan diri untuk mampu berpikir dengan baik dan benar.

Stans Shih berkata, “pengembangan efektif kekuatan otak di suatu negara akan menentukan kesejahteraan negara tersebut di masa depan.”

Kekuatan Ketiga

Kekuatan ketiga seorang pemuda adalah kemampuannya menerima kebenaran.

Para nabi dan rasul oleh Allah ada yang diangkat pada usia begitu muda ada yang diangkat pada usia pemuda.

Dan, dakwah para nabi dan rasul selalu menyasar kaum muda.

Pada masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ada seorang sahabat bernama Mushab bin Umair.

Ia adalah putra dari keluarga terpandang dan bangsawan. Akan tetapi ia adalah sosok pemuda yang langsung menerima Islam dan terdepan di dalam mendakwahkannya.

Baca Lagi: Cerita Bersama Tentang Cita-Cita

Mengapa Mushab bisa seperti itu? Karena ia melihat bahwa Islam adalah jalan kehidupan yang membuat manusia memiliki arti bagi sesama.

Maka ketika Rasulullah mengutusnya ke Yatsrib untuk mengajarkan penduduk dan anak-anak belajar Alquran, Mushab segera berangkat.

Jadi kalau ada pemuda yang masih hidup dalam kegalauan berarti dia belum menemukan apa itu kebenaran. Sangat penting baginya untuk mengejar ilmu atas dasar iman.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment