Belakangan banyak orang hidup tidak menentu arah. Hari demi hari umumnya hanya menyajikan warna pesimis, tidak bergairah dan lesu. Nah, supaya semua itu segera berlalu, 3 hal ini akan membuat hidup kita penuh gairah.
Gairah adalah kondisi hati manusia yang selalu bahagia dan ingin membahagiakan.
Dalam hatinya berkobar-kobar semangat untuk melakukan yang terbaik dari kemampuan paling baik dalam diri.
Gairah dalam kondisi tertentu akan membuat seseorang mampu melakukan hal-hal yang orang kebanyakan mengatakan, “Wah…kok bisa?”
Baca Juga: Hidup Penuh Gairah
Orang yang punya gairah akan mengisi hidupnya dengan antusias tinggi dalam kebaikan dan produktivitas.
Hal Pertama
Hal pertama yang harus kita miliki adalah niat untuk terus bahagia dalam kebaikan.
Orang yang sadar akan niat ia tidak akan pernah hidup dalam kondisi tidak bahagia, apalagi tidak produktif.
Orang yang sadar akan niat untuk terus tumbuh dan bermanfaat bagi sesama tidak mungkin merasa tertekan hanya karena bekerja belum liburan.
Oleh karena itu pastikan niat apa yang ada dalam hati. Dengan niat itulah Anda harus memulai detik ke depan dengan perubahan.
Kalau masih belum juga hadir niat, silahkan duduk, membacalah apapun dengan baik, berpikir sejenak dan temukan alasan mengapa Anda harus punya niat, niat yang ikhlas ibadah kepada Allah Ta’ala.
Hal Kedua, Tentukan Arah
Kalau Anda akan tidur, maka tentukanlah arah hidup Anda besok, melalui niat yang menjelma dalam bentuk rencana atau agenda kehidupan.
Saya termasuk orang yang sangat bergairah karena hampir dalam sepekan, bahkan sebulan dan setahun, ada agenda-agenda yang harus saya lakukan bersama keluarga dan teman-teman.
Arah yang kita tetapkan akan memudahkan kita memiliki komitmen penting.
Memiliki arah hidup dan arah harian akan menjadikan kita memiliki fokus, sehingga tidak ada mubazir waktu yang kita rasakan hanya karena tidak sadar alias tidak kita kelola dengan baik.
Mengapa ada orang bisa terjebak dalam scrolling media sosial hingga berjam-jam? Jawabannya jelas, ia tidak punya arah hidup yang jelas.
Hal Ketiga
Hal ketiga adalah komunikasi. Ya, kita harus melakukan interaksi, silaturahmi dalam bahasa agama.
Para sahabat Nabi SAW itu langsung membuncah niat untuk hidup penuh gairah kalau datang ke majelis ilmu beliau SAW.
Seorang dosen akan bergairah lebih baik dalam mengajar ketika mahasiswanya juga antusias belajar.
Pun, demikian anak-anak akan bergairah dalam belajar, ketika ia menemukan teladan dalam hal itu.
Dan, ketika gairah itu muncul, maka berpikir positif akan mudah kita lakukan.
Baca Lagi: Bantulah Selalu Orang Lain
Jiwa juga mudah untuk lebih optimis dari biasanya. Sebab, orang pesimis sebenarnya orang yang ia tahu tidak ada rencana apapun untuk dilakukan.
Orang optimis akan berhasil, bahkan sebelum ia memulai pekerjaannya. Karena ia punya niat, arah dan interaksi yang positif. Akhirnya shalat jadi ringan, memahami Alquran jadi “ketagihan” dan beramal sholeh jadi kebahagiaan.*