Jika kita melihat produk baru, baik elektronik maupun otomotif, hampir pasti ada hal baru. Yang itu tentu saja untuk menjadikan kehidupan manusia semakin mudah. Nah, ternyata demikian pun halnya kalau kita terus berusaha hidup bersama Alquran. Kita bisa menjadi pribadi hebat, setiap hari, sepanjang waktu.
Kehebatan pertama kita tahu dasar kita ada ini karena apa. Banyak orang bisa berpikir bagaimana meraih jabatan, memperoleh kekayaan, tapi mereka gagal memahami mengapa mereka ada di dunia ini.
Manusia ada dalam kehidupan ini karena Allah yang menciptakan manusia itu sendiri. Tidak sekadar menciptakan, Allah pun tahu apa yang menjadi bisikan demi bisikan dalam hati setiap manusia (QS. Qaf: 16).
Oleh karena itu orang yang sadar dirinya adalah makhluk Allah, ia pasti akan berupaya hidupnya baik, lurus dan benar. Bahkan bisikan-bisikan dalam hatinya pun resonansi ayat-ayat-Nya. Bukan ucapan-ucapan manusia.
Kehebatan Kedua, Terus Sadar
Orang yang berinteraksi dengan Alquran akan terus sadar bahwa dirinya dalam pengawasan Allah. Ini yang akan melahirkan sikap hebat berikutnya, yakni fokus pada iman dan amal shaleh.
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16).
Allah sangat dekat. Bahkan lebih dekat daripada urat leher manusia itu sendiri. Artinya hidup manusia seutuhnya dalam genggaman Allah Ta’ala. Siapa coba menyimpang, pasti akan rugi, sengsara dan binasa.
Bayangkan seseorang dekat dengan presiden, ia akan berusaha melakukan apapun perintah presiden. Ia bahkan akan berinisiatif melindungi presiden dari serangan fitnah. Ia akan totalitas membela dan mencintai presiden itu.
Sikap kita kepada Allah Ta’ala, seharusnya lebih hebat daripada cara bekerja orang yang dibayar oleh presiden. Karena Allah pasti bisa melindungi kita, menyelamatkan kita, di dunia apalagi di akhirat.
Mengerti Jalan Kemenangan
Kehebatan ketiga yang dapat kita peroleh kala memahami Alquran adalah kita tahu mana jalan kemenangan. Mana jalan kehancuran.
Orang mungkin mengira, orang beruntung itu kalau dapat jabatan. Maka ia mengerahkan semua tenaga dan pikiran untuk itu. Ia sampai lupa halal dan haram. Bahkan mengabaikan norma-norma kebaikan.
Katakanlah usaha itu berhasil menjadikan seseorang punya jabatan, tapi apakah caranya benar? Jika caranya salah, itu sama dengan seseorang membangun jalan kehancuran.
Orang yang berinteraksi dengan Alquran tahu bahwa cara lebih utama daripada hasil. Mendewakan hasil menjadikan orang berpaham kapitalisme dan sosialisme. Meskipun basis nilai keduanya sama, yakni materialisme.
Menjawab Kemiskinan
Mengapa kemiskinan sulit orang atasi belakangan ini, bahkan oleh negara maju ekonomi? Tidak lain karena para pemimpin dan pengusahanya adalah pemuja materi.
Indonesia bahkan dunia membutuhkan pemimpin yang memandang harta dan kekayaan sebagai sarana. Bukan hal yang harus mereka sembah dan bela mati-matian. Karena dunia sementara, sedangkan yang bisa menjadikan seseorang namanya benar-benar harum adalah iman dan amal shaleh.
Oleh karena itu, kalau kita ingin dunia ini berubah, kita mesti menjadi pribadi yang senang berinteraksi dengan Alquran. Karena jiwa yang terang karena cahaya Alquran akan mampu melihat jalan kemenangan dengan terang. Bahkan ia rela hidup demi kemenangan itu.*