Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering berdalih bahwa salah dan lupa adalah sifat dasar manusia. Sebagian merasa dirinya tak masalah hidup tanpa akhlak. Padahal kita butuh dengan akhlak untuk hidup bermakna dan bahagia.
Islam mengajarkan setidaknya tiga akhlak penting yang dapat menjaga seseorang dari kesalahan dan meluruskan jalan hidupnya.
Kalau pernah salah, memang harus berbenah. Kemudian, karena manusia tempat salah dan lupa, maka jangan sampai terlalu banyak melakukan kesalahan.
Akhlak Pertama
Akhlak pertama yang harus kita miliki adalah sedikit melakukan kesalahan (Qaliluz Zulal).
Manusia memang tempat salah, tetapi tidak berarti membenarkan keburukan.
Qaliluz Zulal mengajarkan kita untuk memperbaiki diri, memperbanyak kebaikan, dan meminimalkan kesalahan.
Akhlak ini lahir dari kesadaran akan tanggung jawab sebagai hamba Allah.
Menyadari kesalahan adalah langkah awal menuju perbaikan, bukan alasan untuk terus berbuat dosa.
Akhlak Kedua
Akhlak kedua yang harus kita miliki adalah ridha. Ridha terhadap ketentuan Allah (Radhiyan).
Radhiyan adalah sikap menerima dengan lapang dada semua ketentuan Allah.
Orang yang ridha tidak menyalahkan takdir saat mengalami ujian, tetapi menghadapinya dengan sabar dan ikhlas.
Baca Juga: Jejak Kebaikan yang Tak Terlihat
Sikap ini menghindarkan seseorang dari rasa putus asa, iri, atau melakukan keburukan untuk mencari jalan pintas. Dengan ridha, hati menjadi tenang dan terjaga dari godaan.
Akhlak Ketiga
Mengasihi sesama makhluk (Syafiqan).
Syafiqan adalah akhlak yang menekankan kasih sayang kepada semua makhluk. Kalau Syafiqan ini ada dalam diri polisi, maka mereka akan hati-hati, tidak semena-mena menembak warga.
Orang yang mengasihi sesama tidak tega menyakiti, apalagi merugikan orang lain.
Dengan syafiqan, kita menyadari bahwa keburukan yang dilakukan bukan hanya melukai diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Kasih sayang adalah kunci menjaga harmoni dalam hubungan antar manusia.
Ketiga akhlak ini—Qaliluz Zulal, Radhiyan, dan Syafiqan—adalah pedoman yang menjaga manusia dari keburukan.
Mengabaikan akhlak ini dengan alasan manusia tempatnya salah adalah kelalaian yang berbahaya.
Sebaliknya, menanamkan ketiga akhlak ini dalam diri adalah jalan menuju kehidupan yang penuh berkah. Meskipun akhlak itu banyak bentuknya, tidak hanya tiga akhlak yang kita ulas sekarang.*
