Home Artikel 2000 Kali Lamunan?
Angka 2000 saya kira bukan soal yang perlu diuji, tapi angka itu benar-benar menonjolkan fakta penting bahwa manusia condong melamun daripada berpikir. Apakah sahabat sekalian juga merasakan demikian?

2000 Kali Lamunan?

by Imam Nawawi

Kalimat 2000 kali lamunan itu saya jumpai kala membaca buku “Mendaki Tangga yang Salah” karya Eric Barker. Saya bertanya-tanya, benarkah manusia cenderung mumbung kala melamun?

Angka 2000 saya kira bukan soal yang perlu diuji, tapi angka itu benar-benar menonjolkan fakta penting bahwa manusia condong melamun daripada berpikir. Apakah sahabat sekalian juga merasakan demikian?

Lelah

Melamun (mind wandering) bahkan bisa manusia lakukan kala sedang belajar atau bekerja.

Mungkin karena lelah, baik fisik maupun mental, sehingga tidak fokus. Bisa juga karena terganggu masa lalu, terlalu membayangkan masa depan, hingga teringat pada hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan.

Kalau dalam shalat, setiap orang memang tidak mudah khusyu dari awal shalat sampai salam. Memang butuh latihan konsentrasi tingkat tinggi.

Proporsional

Tetapi saya kira dalam hal shalat, itu bukan lamunan, tapi memang gambaran tentang manusia yang terlampau sibuk mengurus urusan duniawi.

Selain memang setan tidak akan pernah rela manusia berkualitas dalam shalat.

Eric Barker menegaskan bahwa lamunan yang berlebihan bisa mengganggu fokus dan produktivitas seseorang.

Artinya tetap saja melamun, tapi jangan kebanyakan. Karena melamun, katanya, merupakan bagian dari fungsi otak. Tinggal jaga agar tetap proporsional.

Baca Juga: 3 Hal Penting untuk Masa Depan

Kembali pada shalat, saya kira inilah media terbaik untuk melatih konsentrasi. Idealnya orang yang akan shalat sadar bahwa dirinya akan menghadap kepada Allah Ta’ala.

Kemudian paham arti dari bacaan yang dibaca sepanjang shalat. Kemudian sungguh-sungguh berupaya konsentrasi.

Baca Alquran

Langkah yang juga sangat strategis kita buat adalah terus berusaha membaca Alquran dengan memahaminya sebaik mungkin.

Allah menghendaki kita membaca Alquran dengan tadabbur.

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (mentadabburi) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (QS. Shad: 29).

Dalam kata yang lain, kalau kita mau membaca Alquran, artinya kita ingin menajamkan pikiran dan selamat dari lamunan-lamunan.

Langkah itu penting, karena jelas Allah mengatakan orang yang berakal sehat pasti mau dan senang mentadabburi Alquran.

Jadi daripada banyak melamun, mending banyak mengasah pikiran dengan senang membaca Alquran.*

Mas Imam Nawawi

Related Posts

Leave a Comment