Kala gejolak konflik tak kunjung usai, merugikan kehidupan bangsa Palestina, semangat kemanusiaan Indonesia untuk Palestina tak pernah padam. 12 kontainer bantuan kemanusiaan dari POROZ, sebuah asosiasi lembaga zakat ormas Islam Indonesia, siap melintasi perbatasan menuju Gaza, Palestina.
Bantuan ini, yang terdiri dari 8 kontainer gandum dan 4 kontainer perlengkapan kebersihan. Semua adalah wujud nyata solidaritas bangsa Indonesia yang tak pernah lelah mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina, Ade Padmo Sarwono, dengan bangga melepas konvoi kemanusiaan ini.
“Kami sangat mengapresiasi langkah POROZ yang datang langsung ke Yordania untuk memastikan bantuan ini sampai kepada saudara-saudara kita di Palestina,” ujarnya dengan penuh haru. “Ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia selalu ada untuk Palestina.”
Proses Panjang
Perjalanan bantuan ini bukan sekadar pengiriman logistik biasa. Dari Amman, kontainer-kontainer ini akan menempuh rute panjang dan berliku, melintasi King Hussein Bridge Border Crossing, Jerusalem, dan Hebron, sebelum akhirnya mencapai Gaza melalui Erez crossing/check point.
Setiap melalui kilometer demi kilometer itu adalah simbol perjuangan dan harapan. Perjalanan yang penuh doa dan semangat kemanusiaan dan kemerdekaan sebuah bangsa.
Di balik setiap paket bantuan, tersimpan keringat dan kerja keras para relawan POROZ dan lembaga zakat anggota, seperti BMH, Lazismu, Lazisnu, Laz DDI, Laz Persis, Laz Al Irsyad, dan Laz WIZ. Mereka bekerja tanpa lelah, mengumpulkan donasi, mengemas bantuan, dan memastikan semuanya berjalan lancar.
“Ini adalah amanah dari masyarakat Indonesia yang harus kami tunaikan dengan sebaik-baiknya,” ujar Supendi, Direktur Utama BMH.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Palestina dan memberikan mereka kekuatan untuk terus berjuang,” sambungnya menegaskan.
Konvoi kemanusiaan ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi dan kepedulian dapat menciptakan perubahan. Di tengah kesulitan dan ketidakpastian, POROZ dan lembaga zakat ormas Islam lainnya telah menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan solidaritas adalah kunci untuk membantu sesama.
“Semoga 12 kontainer harapan ini menjadi titik terang di tengah kegelapan, memberikan kekuatan dan semangat bagi rakyat Palestina untuk terus berjuang meraih kemerdekaan dan kehidupan yang lebih baik,” tegas Supendi.
Menlu
Bangsa Indonesia secara konstitusional menolak segala macam penjajahan.
Baca Juga: Anak Muda Harus Siap Memimpin
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno LP Marsudi, mengatakan situasi negara Palestina makin memburuk dari waktu ke waktu.
Hal itu terjadi seiring berlanjutnya serangan Israel ke Gaza dan pelemahan organisasi yang menangani pengungsi Palestina/UNRWA.
Namun begitu, Indonesia tetap mengirim bantuan kemanusiaan dan memperjuangkan diakuinya Palestina sebagai sebuah negara melalui jalur diplomasi di PBB.
“Kita tetap ingin Palestina diakui sebagai negara, meski ada isu atau upaya yang menghambat realisasi itu, Palestina akan selalu kita bela,” kata Menlu Retno usai mengisi Kuliah Umum yang bertajuk “Diplomasi Indonesia untuk Palestina”, Senin (3/6/24), di Balai Senat UGM.
Dalam kata yang lain, cinta dan pembelaan Indonesia untuk Palestina akan terus menyala. Seperti yang POROZ telah dan tengah lakukan. Sebagai Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat di bawah Ormas, POROZ telah mengambil peran penting.*